KEDIAMAN AIDEN ELVES.
"Kakak sudah pulang?" Tanya Earl, ketika mendapati Aiden Elves yang sedang duduk dengan beberapa botol sampanye di sana.
"Yah, dan kau sendiri. Kenapa belum tidur juga? Seharusnya kau tak bergadang, bukankah kau sedang sakit?"
"Aku baik baik saja, lagi pula tidur di pondok seharian membuatku jadi susah tidur malam hari." Balas Earl duduk di samping kakaknya. Mengamatinya dengan alis mengernyit ketika Aiden Elves terlihat gelisah dengan ponselnya, menatapnya sesekali, dan tak jarang ia terlihat berdecak kebingungan.
"Pondok? Kau di pondok seharian?"
"Yah, di sana cukup nyaman,"
"Ah..., yah," Angguk Aiden Elves meneguk sampanye-nya.
"Apa semuanya berjalan dengan baik?" Tanya Earl tak melepaskan pandangan.
"Tidak, semuanya hancur berantakan."
"Maksudnya?"
"Aku mengacaukan segalanya, dan berakhir Anna yang mungkin marah padaku sekarang," Keluh Aiden Elves kembali meneguk sampanye-nya hingga tandas sebelum menuangkannya kembali kedalam gelas.