"Sudah aku katakan, aku tak bisa melakukan ini ketika sedang marah. Dan harus kau, kau adalah wanita satu satunya untukku, wanita yang harus aku jaga. Maafkan aku..."
"Maka buktikanlah, jika hanya aku wanita satu satunya yang ada di dalam hatimu," Balas Lucianne meraih pergelangan tangan Enzo Tolya untuk di genggamnya erat.
"Aku tetap tidak bisa Lucy, mungkin malam ini aku masih bisa menahannya, tapi tidak dengan nanti, aku juga sangat menginginkanmu, tapi aku belum bisa melakukannya, maafkan aku, aku harus pulang sekarang." Ucap Enzo Tolya perlahan seraya merapikan rambut Lucianne sambil mengecup bibir yang sedikit berdarah itu akibat ulahnya.
"Kau akan pergi begitu saja?"
"Maaf..."
"Kau masih padaku?"
"Jujur, aku masih kesal padamu, maka dari itu. Aku harus pulang sekarang, aku takut hilang kendali dan menyakitimu."
"Tapi sayang..."