Chapter 6 - Tante Ratih

Di kamar yang hanya sedikit penerangan Donni bertarung liar memuaskan birahi Tante Ratih.

Namun sebelum hal nikmat itu terjadi. Seseorang menerobos masuk ke dalam kamar.

"Mama!" pekik seorang gadis muda berdiri dihadapan mereka berdua yang tengah asyik menikmati surga dunia.

Donni terbelalak begitupun dengan Tante Ratih.

"Kamu jahat!" Gadis muda itu kemudian berlari keluar kamar diiringi Isak tangis, lalu membanting pintu kamar dengan keras seolah ingin memberitahu bahwa hatinya teriris menyaksikan Donni yang tengah beradegan panas dengan Ibu kandungnya.

Segera Donni menghentikan kegiatannya. Lalu ia beranjak bangkit dari tempat tidur. Meraih pakaiannya yang berserak di lantai.

"Ra ... tunggu! Saya akan jelaskan semua!" Dengan tergesa Donni lantas mengejar Gadis itu. Tangannya masih sibuk mengancingkan kemejanya.

"Don!" Tante Ratih meraih selimut untuk membungkus tubuhnya.

Terlambat Donni sudah pergi mengejar Dara.

Tante Ratih menghembus nafas kasar. Nafsu birahi masih mengurungnya. Tinggal sedetik lagi ia menuju puncak kenikmatan.

Tiba-tiba Dara muncul dan memergokinya.

Kemudian Tante Ratih merubuhkan tubuhnya mengabaikan sementara putrinya yang memergokinya saat di kamar dengan Donni kekasih putrinya. Dara.

Tante Ratih berjalan perlahan ke luar kamar. Karena kecerobohannya. Ia lupa mengunci pintu kamar. Hingga terjadilah hal yang selama ini tak diinginkan. Dua bulan ia bermain cinta di belakang putrinya Dara. Entah mengapa sosok Donni kekasih dari anaknya sangat memikat hatinya. Wajah Donni yang tampan membuat Ratih jatuh cinta.

Meski Ratih menyadari bahwa Donni adalah kekasih putrinya. Tapi ia tak kuasa menahan beban di hatinya.

Berawal saat Dara membawa Donni ke rumah. Donni Pria yang ramah dan baik. Bentuk tubuhnya yang sembada membuat Ratih tak bisa menahan hasrat birahinya. Setiap malam ia selalu kepikiran sosok Donni. Bahkan ia sering berkhayal bersenggama dengan Donni di malam hari. Dan itu membuatnya basah di organ intimnya saat bangun.

Hingga hasrat itu tak bisa dikendalikan lagi. Malam dimana kisah ini di mulai.

Malam itu Donni Dara dan Ratih nonton sepak bola kejuaraan liga Inggris di televisi. Setengah jam kemudian Dara mulai merasakan kantuk dan pamit pada Donni untuk tidur.

Seperti biasa tiap malam Minggu, Donni selalu menginap di rumah Dara.

Malam semakin menunjukkan puncaknya. Ratih masih duduk di kursi memperhatikan Pria gagah yang duduk pokus menatap ke layar mengikuti setiap adegan permainan sepak bola yang semakin seru. Sesekali Donni menjerit histeris karena terbawa suasana pertandingan sepak bola yang tambah menegangkan.

Perlahan Ratih melangkahkan kakinya mendekati Donni dan duduk di sampingnya, berpura- pura seolah ikut tegang menyaksikannya. Rupanya niatnya hanya ingin mendekati Donni.

Donni sama sekali tak terganggu saat Ratih sudah duduk di sampingnya. Tetap saja ia pokus pada layar.

Beberapa saat kemudian tiba- tiba Ratih mengeluhkan sakit kepala pada Donni dan meminta Donni untuk memapahnya menuju kamar. Sebagai calon menantu yang baik. Tentu saja Donni mau menuruti apa kata calon Ibu mertuanya.

"Don, tolong bawa Tante ke kamar. Gak tahu nih. Kepala Tante tiba- tiba pusing."

"Eh, iya Tante."

Gegas Donni memapah Ratih dengan hati-hati dan membawanya ke kamar. Lalu Donni membaringkan Ratih di tempat tidur.

Tapi saat Donni akan meninggalkan kamar. Ratih tiba- tiba beranjak dari tempat tidur lalu berjalan cepat menuju pintu kamar dan menguncinya.

Melihat sikap Ratih mata Donni terbelalak.

"Tante, apa yang Tante lalukan?"

Perlahan Ratih mendorong tubuh Donni hingga tubuh Donni menyentuh kasur yang empuk. Jantung Donni terpacu kuat. Ratih kemudian meraih resleting gaunnya dan ingin melepaskannya. Namun tangan Donni bergerak lebih cepat.

"Tante jangan!" Donni berusaha menghentikan aksi Ratih dengan menepis tangannya.

"Sebentar saja Don, Tante sudah tak tahan," desah Ratih semakin bergairah.

Hampir satu jam mereka melakukan adegan panas tanpa diketahui Dara.

Namun Ratih sepertinya masih belum puas meski Donni sudah merasakan pelepasan Wanita itu berulang kali.

Jiwa perkasanya seakan tidak mati untuk memenuhi hasrat calon Ibu mertuanya.

Tubuh gempal Ratih dibawahnya sudah lemas, wajahnya penuh peluh keringat. Donni melihat bahwa Ratih sudah menyerah dengan sikap buasnya saat ini.

Meski umur Ratih jauh lebih tua. Tapi wanita itu masih cantik dengan tubuh aduhai dan seksi membuat Donni sulit menolak ajakannya.

Malam itulah untuk pertama kalinya Donni beradegan ranjang dengan Ibu kandung dari kekasihnya Dara.

Kejadian nya begitu cepat tanpa Donni sadari ia terjerumus jauh ke lubang cinta terlarang. Hingga memaksanya mengencani dua wanita sekaligus. Ibu dan putrinya Donni kencani secara bersamaan. Hanya waktunya saja yang berbeda.

Tanpa sepengetahuan Dara. Donni nekad mengencani Ibu kandung dari kekasihnya Dara.

Tindakan Tante Ratih membuat Donni tak berdaya hingga harus terjerat cinta sesaat yang akhirnya keduanya terlena dalam lautan cinta hitam.

Dan akhirnya hari itu kebusukan Donni dan ibunya terbongkar oleh Dara. Berapa hancur hati Dara saat memergoki keduanya tengah memadu cinta.

Melihat kejadian yang menjijikan di depan matanya. Secepatnya Dara berlari ke luar rumah. Tanpa alas kaki Dara mengabaikan luka lecet di kakinya, agar tujuannya segera sampai di rumah sahabatnya Mayang.

Diiringi isak tangis Dara berlari sekuat tenaga. Tak percaya apa yang baru saja di lihatnya. Begitu tega Donni dan ibunya bermain api belakangnya. Menjijikkan.

Donni adalah satu dari sekian lelaki yang telah memikat hati Dara. Meski Dara sering diingatkan bahwa Donni bukanlah lelaki baik. Dan begitu banyak wanita yang tergila- gila pada Donni. Tapi Dara tak peduli. Cintanya sudah terpaut pada Donni seorang.

Tapi hari itu Donni melakukan kesalahan yang tak bisa ia maafkan. Ibu kandungnya sendiri dengan tega telah membohonginya. Diam- diam mereka berdua menjalin cinta terlarang.

Perbuatan mereka berdua tak ubahnya seperti binatang.

Kini matanya terbuka lebar. Jelas sudah bagaimana perilaku Donni yang mudah mengobral cinta dengan janji palsunya. Karena cinta buta nya pada Donni. Dara tak mendengar keluhan Mayang sahabatnya mengenai perangai Donni yang tak puas dengan satu wanita.

Wajah Donni memang tampan dan rupawan. Pribadinya yang ramah. Membuat siapa saja akan terpikat dengan sosoknya.

Gadis manapun dengan mudah bisa Donni taklukan. Karena kharisma dan wibawanya yang sebagian pada gadis tak berpikir dua kali untuk menyerahkan kesuciannya begitu saja.

Daya pikatnya sanggup melelehkan jiwa yang kesepian. Seperti yang terjadi pada Ratih. Sering ditinggal dinas oleh suaminya. Jiwa nya haus akan belaian seorang lelaki perkasa yang bisa memuaskan hasrat birahinya. Dan saat itulah dia tak bisa menahan hasratnya saat melihat wajah tampan Donni.