Chereads / Jodoh tak Terduga / Chapter 3 - DUA JODOH TAK TERDUGA - KESAYANGAN ABIMANYU

Chapter 3 - DUA JODOH TAK TERDUGA - KESAYANGAN ABIMANYU

Sebuah pelukan hangat, rindu dari sodara itu yang ku aku rindukan dan sekarang ada di depanku secara nyata bukan hanya virtual semata ~ Alfi maisya Azura Nugraha Malik

***

Semua sudah pergi ke aktivitas masing ayah dan vino abangnya sudah ke kampus, bundanya ke sekolah tempatnya mengajar di rumah tinggal dirinya bersama pembantu dan juga penjaga rumah.

Memang bukan masion yang terpenting itu nyaman buat ditinggali, rumahnya sedang tidak sebesar masion dan juga tidak minimalis. (intinya gitu lah ya bayangin aja sendiri hehe).

Bolak chanel sana chanel sini tidak ada yang menarik, semua menayangkan gosip kalau bukan gosip ya kayak punya ikan terbang si azab yang judulnya bikin ngakak.

Melihat jam dalam ponselnya sudah menunjukan pukul 09:30, ia memutuskan untuk mematikan tv membawa makanan masuk ke kamar.

Kamar sang abang maksudnya karena dari kabar yang diterima kurang lebih jam sepuluh abang pertamanya akan sampai rumah dan sebagai adik yang baik hati dan tidak syombong (sengaja pakai y) dan suka menabung akan memberikan kejutan istimewa.

Membuka kamar tersebut rapi sih untuk ukuran cowok, dengan kamar bernuansa drak blue, wangi yang menangkan buat orang betah untuk berlama-lama di kamar. Apalagi kalau lagi mode mager on uuuhhhh mantul lita, Golar sana Golar sini.

Kamar yang terkahir kali ia masuki mungkin empat tahun lalu ia pulang dan baru kali ini bisa pulang kembali dan menetap di sini. Kamar yang empat tahun lalu masih banyak miniature motor sekarang sudah tidak ada.

Ada kaligrafi, foto-foto, dan juga senjata tajam berada dikamar ini bahkan senjata itu berada di didekat kaligrafi.

"motivasinya apa coba kaligrafi disandingkan dengan senja, biar bisa ngaji gitu senjatanya" komentarnya

Berlanjut menyusuri kamar itu sampai di balkon ia buka buka tirai itu serta pintunya supaya angin masuk.

Angin semilir menerpa wajah manis Alfi, tarik napas buang, tarik napas buang. Kemudian masuk merebahkan tubuhnya di atas ranjang milik abangnya.

Kedua tangannya terlentang begitu juga dengan kakinya bergerak (kayak Syahrini waktu vidio bunga bunga) sampai membuat bantal serta guling entah pergi kemana.

Abang Vino kek 👻

Abang, ini bang Abi sudah sampai mana, lama sekali?|

katanya mampir ke resto dulu

oh iya mau abang belikan sesuatu ini abang sudah mau pulang?

Belikan ayam geprek, capcin, cimol, bakso|

buset itu mau makan siapa?

Aku lah siapa lagi|

itu perut apa karet?

Kantong doraemon|

pantes.

Read.

Beberapa waktu telah berlalu, dan berakhirlah Alfi tertidur pulas karena yang ditunggu tidak juga datang.

Hingga….

Ceklek

"astagfirullah. ANIIIIII CEPAT KEMARI"panggil abi karena melihat kamarnya yang berantakan ~ Abimanyu Zanuar Nugraha Malik bisa dipanggil Abi.

"Iya tuan muda ada yang bisa saya bantu?"tanyanya datang tergopoh-gopoh.

"siapa yang sudah masuk kamar saya? Sampai berantakan seperti ini"tanyanya dengan nada datar dan juga dingin sambil menunjuk kamarnya.

"ti-tidak tahu tuan, saya se-sedari pagi dibawah dan belum ke atas"jawabnya

"ya sudah pergi sana" usirnya

"iy-iya permisi tuan muda"

Huffff

Menghela napas panjang, membawa dirinya masuk sambil menyeret koper. Menaruh tas di sofa kamar serta kopernya di sana.

"siapa itu?"tanyanya pada diri sendiri untuk karena melihat gundukan di kasurnya, mendekat menarik keras selimut itu

Deg

"ini be-benaran"ucapnya setalah melihat, sedangkan sang empu tidak bangun sama sekali.

Grep

Abi membawa tubuh Alfi ke dalam pelukannya sangat erat sambil menciumi wajah sang adik untuk melepaskan rindu.

"adek ini beneran kamu sayang?"ucapnya

Sedangkan alfi yang merasa terganggu mulai membuka matanya mengerjap-ngerjapkan matanya "ab-abang"ucapnya dengan suara serak khas bangun tidur.

"iya ini abang, kapan kamu sampai dek? Kok nggak ngasih tahu abang hmm?"tanyanya menatap teduh alfi.

"surprise dong hehe"ucapnya kemudian memeluk erat tubuh sang abang "alfi kangen tahu sama abang, alfi pulang abang nggak di rumah" ucapnya mendusel-duselkan mukanya di dada bidang abi.

"abang ke keluar kota dek, kalau kamu kabarin kan bisa abang percepat pulangnya buat jemput kamu? kamu kapan sampai hmm?"

"kemarin sore"jawabnya.

***

"mau jalan nggak sama abang?"tanya abi yang kini sudah mandi dan juga sudah istirahat masuk ke kamar Alfi

"abang nggak capek?" tanyanya.

"enggak kok, untuk adek kesayangan abang abi ini mah nggak capek. Siap-siap gih kita jalan"pintanya untuk segera siap-siap.

"abang kan baru pulang, beberapa jam yang lalu"

"udah istirahat juga kok, buruan siap-siap abang tunggu dibawah"

Abi langsung keluar kamar menuruni anak tangga dan menunggu di ruang tengah sambil bermain ponsel, tak lama vino juga turun duduk tak jauh dari abi menyergitkan dahinya tumben sekali pikirnya.

"mau kemana?"

"jalan"jawabnya

"sama alfi?"

"iya"

"ikut!"

"eng_"

"pokoknya ikut, bentar tak siap-siap lima menit" ucap vino langsung melesat kembali ke kamar untuk ganti pakaian.

Lima menit kemudian vino sudah keluar kamar bersamaan dengan alfi juga yang keluar kamar dengan pakaian senada hitam tanpa janjian padahal yang dipadukan dengan kemeja kotak-kotak.

"kok nggak pakai hijab dek?"tanya Abi

"gerah abang"jawabnya

"harus di biasakan pakai hijab, perempuan itu wajib berhijab lo dek

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَقُلْ لِّـلْمُؤْمِنٰتِ يَغْضُضْنَ مِنْ اَبْصَا رِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوْجَهُنَّ وَلَا يُبْدِيْنَ زِيْنَتَهُنَّ اِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَـضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلٰى جُيُوْبِهِنَّ ۖ وَلَا يُبْدِيْنَ زِيْنَتَهُنَّ اِلَّا لِبُعُوْلَتِهِنَّ اَوْ اٰبَآئِهِنَّ اَوْ اٰبَآءِ بُعُوْلَتِهِنَّ اَوْ اَبْنَآئِهِنَّ اَوْ اَبْنَآءِ بُعُوْلَتِهِنَّ اَوْ اِخْوَا نِهِنَّ اَوْ بَنِيْۤ اِخْوَا نِهِنَّ اَوْ بَنِيْۤ اَخَوٰتِهِنَّ اَوْ نِسَآئِهِنَّ اَوْ مَا مَلَـكَتْ اَيْمَا نُهُنَّ اَوِ التّٰبِعِيْنَ غَيْرِ اُولِى الْاِ رْبَةِ مِنَ الرِّجَا لِ اَوِ الطِّفْلِ الَّذِيْنَ لَمْ يَظْهَرُوْا عَلٰى عَوْرٰتِ النِّسَآءِ ۖ وَلَا يَضْرِبْنَ بِاَ رْجُلِهِنَّ لِيُـعْلَمَ مَا يُخْفِيْنَ مِنْ زِيْنَتِهِنَّ ۗ وَتُوْبُوْۤا اِلَى اللّٰهِ جَمِيْعًا اَيُّهَ الْمُؤْمِنُوْنَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ

"Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) terlihat. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau para perempuan (sesama Islam) mereka, atau hamba sahaya yang mereka miliki, atau para pelayan laki-laki (tua) yang tidak mempunyai keinginan (terhadap perempuan), atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat perempuan. Dan janganlah mereka menghentakkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, agar kamu beruntung."

(QS. An-Nur 24: Ayat 31)

"gitu dek" lanjutnya

"iya nanti alfi bakal pakai, tapi nggak sekarang nggak apa-apa kan?"

Abi menghela napas panjang, setiap selalu ia bilang untuk memakai hijab namun jawabnya tetap sama "gerah abang/ iya nanti alfi pakai tapi nggak sekarang' gitu aja.

Huff

"ya sudah tapi kamu mulai sekarang belajar pakai hijab ok"ucapnya dengan lembut sambil mengacak-acak rambut pendek Alfi "ini nggak boleh di lihat sama laki-laki yang bukan mahram kamu" ucapnya mengelus dan merapikan kembali rambut alfi

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

يٰبَنِيْۤ اٰدَمَ قَدْ اَنْزَلْنَا عَلَيْكُمْ لِبَا سًا يُّوَا رِيْ سَوْاٰ تِكُمْ وَرِيْشًا ۗ وَلِبَا سُ التَّقْوٰى ۙ ذٰلِكَ خَيْرٌ ۗ ذٰلِكَ مِنْ اٰيٰتِ اللّٰهِ لَعَلَّهُمْ يَذَّكَّرُوْنَ

"Wahai anak cucu Adam! Sesungguhnya Kami telah menyediakan pakaian untuk menutupi uratmu dan untuk perhiasan bagimu. Tetapi pakaian takwa, itulah yang lebih baik. Demikianlah sebagian tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka ingat."

(QS. Al-A'raf 7: Ayat 26)

"tuh dek dengerin pak ustadz"sahut vino

"nanti pelan-pelan alfi akan pakai hijab, alfi masih ragu untuk berhijab

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

يٰۤـاَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِّاَزْوَا جِكَ وَبَنٰتِكَ وَنِسَآءِ الْمُؤْمِنِيْنَ يُدْنِيْنَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَا بِيْبِهِنَّ ۗ ذٰلِكَ اَدْنٰۤى اَنْ يُّعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ ۗ وَكَا نَ اللّٰهُ غَفُوْرًا رَّحِيْمًا

"Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang mukmin, "Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka." Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang."

(QS. Al-Ahzab 33: Ayat 59)

"udah ayo jadi nggak?" tanya vino terus mengandeng tangan Alfi "nanti kita beli hijab buat kamu, yang simpel aja kan buat belajar kalau kamu memang sudah mantep dari hati baru lah kamu berhijab lebar"

"jangan marah ya dek, Abang hanya memberi tahu karena Abang tidak rela jika mahkota kamu dilihat banyak orang" ucap Abi

" iya abang-abang kuh sayang, Alfi tidak marah dan makasih udah di ingatan mengenai kewajiban berhijab, Alfi akan belajar mengenakan hijab walaupun masih bongkar pasang"