Pov Bhrama.
Di sebuah taman kota Aku sedang duduk bersama dengan Gladys. Aku dengannya sedang menikmati sepiring nasi goreng. Dia terlihat begitu sangat lahap sekali untuk memakan nasi goreng langganan. Rasanya aku melihat wajahnya yang begitu sangat jutek sekali ketika aku terlambat untuk menjemputnya. Namun aku berharap jika dia memaafkan aku. Karena aku tidak bisa sama sekali untuk diberikan sikap dingin terhadap dia.
Senyuman itu tidak akan pernah bisa untuk mengalihkan dunia. Walaupun terkadang dia membuat aku jengkel ataupun marah tapi kegelisahanku pun mulai terhempaskan. Dia adalah seorang perempuan yang mampu membawa diriku benar-benar jatuh cinta kembali dalam sebuah waktu. Senyumannya yang membuat aku takkan pernah bisa marah sedikitpun.
Dunia itu memang terbilang sangat indah sekali. Bahkan aku merasa Tuhan itu adil ketika memilihkan sebuah cinta yang tepat. Dia memang adalah seorang perempuan yang mampu mengalihkan perasaanku dengan seketika
