Jessica sedang duduk termenung di sebuah ranjang kamarnya. Dia mulai mengingat kata-kata dari Axel yang menyudutkannya. Dia merasakan jantungnya berdebar begitu sangat kencang sekali ketika Tadi dia baru saja berhadapan dengan sosok Axel. Lalu dia berusaha untuk mengingat-ingat kejadian itu dengan duduk terdiam di sebuah bangku taman.
Jessica merasa hatinya sangat kacau galau. Dia sebenarnya tidak ingin mengandung anak dari Axel sama sekali. Dia tidak pernah mencintai Axel sama sekali. Namun sebuah surat perjanjian itu pun menuntut agar mereka memiliki sebuah keturunan.
Kemudian Jessica pun mulai teringat-ingat dengan kata-kata dari Axel yang menyudutkan dia. Rasanya Axel benar-benar menyudutkan dia. Dia berusaha untuk berpikir secara logis tentang apa yang terjadi dalam dirinya. Dia merasa sangat aneh sekali ketika melihat Axel bersama dengan wanita lain. Dia merasakan ada sebuah api cemburu yang menyelinap dalam hatinya saat itu juga.