Di sebuah Cafe terlihat Brahma hatinya begitu sangat berantakan sekali. Dia hanya diam dan membisu setelah kemarin dia ditelepon dengan mantan istrinya. Dia merasa hari ini adalah hari yang terburuk yang pernah dialami. Tatapan kedua matanya begitu sangat kosong. Dia merasa semuanya benar-benar hancur dan berantakan.
Brahma masih belum bisa untuk mengobati hatinya selama lima tahun belakangan ini. Baginya luka itu masih saja menganga dan tidak akan pernah bisa habis terurai. Dia merasa hatinya hancur seketika. Bahkan dia tidak dapat untuk merasakan cinta itu sesungguhnya lagi. Dia merasa mati rasa saat itu juga.
" Brahma! Dari tadi kamu melamun terus? Apa kamu ada masalah?" tatapan Gladys terlihat menyelidik ke arah Brahma. Dia berusaha menebar jika Brahma sedang mengalami masalah yang cukup pelik. Dia menatap begitu sangat tajam sekali. "Brahma!"