Di rumah terlihat Tania hanya murung saja. Dia merasa sangat bersalah sekali ketika melihat kondisi kakaknya yang harus kehilangan kaki kanannya. Dia mulai menatap sendu ke arah kakaknya. Dia tidak bisa berkata apapun selain menggumam dalam hati kecilnya. "Jika saja semuanya itu tidak terjadi, mungkin semuanya tidak akan pernah terjadi seperti ini." Dia menggumam dalam hati kecilnya sambil menatap sebuah langit dari balkon rumahnya. Dia juga sangat merindukan keluarga lengkapnya namun semuanya adalah sebuah ketidakmungkinan untuk dirinya. Dia bahkan merindukan pelukan dari ibunya yang tidak dia dapatkan kali ini.
Sudah hampir dua tahun lebih. Tania mengalami kejadian yang begitu sangat berat dalam kehidupannya. Dia tidak bisa berkata apapun selain berharap. Dia mencoba untuk melakukan semua itu tapi Semuanya hanyalah sia-sia.
