Di sebuah pantry kantor terlihat Renata begitu senyum-senyum sendiri sambil membuatkan Secangkir Kopi hangat untuk Zafran. Dia berharap semuanya itu adalah pertanda hal baik.
Renata pun mulai membayangkan sesuatu hal yang indah dalam pikirannya.
Saat itu pagi hari. Pukul 07.00 pagi. Seorang pangeran yang begitu sangat tampan sekali bernama Zafran datang ke kos-kosannya. Dia membawakan satu buket mawar merah untuk Renata. Tatapan kedua mata Renata mulai berbinar-binar bagaikan seseorang yang dilanda cinta yang membara.
Rasa jatuh cinta yang begitu sangat membara kala itu. Bahkan Zafran mulai berlutut sambil membawakan satu buket mawar merah merekah. Hal itu membuat Renata pun merasa detak jantungnya berdebar-debar. Wajahnya mulai memerah seperti tomat segar. Dia merasakan jantungnya tidak pernah berhenti berdebar.