Di dapur Rebecca sedang menyiapkan Secangkir Kopi Hitam hangat untuk Brahma. Dia sedang melamun memikirkan sosok Nathan yang merupakan Cinta Pertamanya. Dia merasa Tuhan begitu sangat adil untuknya ketika dia dipertemukan di waktu yang tepat."Apa mungkin dia adalah sebuah takdir yang telah Tuhan berikan kepadaku?" Dia mulai menggumam dalam hati kecilnya. Tatapan kedua matanya terlihat begitu sangat jelas sekali. Dia merasakan detak jantungnya berdebar begitu sangat kencang sekali. Dia juga mengingat sebuah senyuman dan aroma tubuh dari Nathan yang membuat dia tidak pernah lepas dan lupa akan hal itu.
Kemudian Rebecca pun mengingat tentang masa lalunya ketika bersama dengan Nathan. Di bangku SMP. Saat itu Nathan akan pindah ke kota lain. Hal itu membuat wajah Rebecca sangat sedih sekali. Pertemuan terakhir itu di sebuah taman kota. Saat itu Rebecca sedang bersepeda bersama dengan Nathan.