Rebecca melihat sebuah pengumuman di mading sekolah. Dia melihat ada sebuah pesta prom night besok malam. Dia sebenarnya terlalu malas sekali untuk mengikuti pesta itu. Namun semua siswa-siswi diwajibkan untuk mengikuti acara tersebut. Penyelenggaranya adalah pihak sekolah."Apakah acara ini penting banget?" Dia menggumam sambil menatap sebuah poster di mading.
" Ya penting banget lah. Masa nggak penting kalau urusan sekolah. Kalau kamu nggak ikut Berarti kamu nggak menghargai sama sekali usaha dari ketua OSIS untuk membuat acara pesta prom night."
"Apaan sih kamu Revan?" Rebecca terlihat enggan untuk meladeni Revan yang terus saja membuntutinya. Dia merasa sangat risih sekali dengan kehadiran Revan dalam kehidupannya. Dia ingin sekali untuk mengemukakan Revan jauh-jauh dari dirinya. Karena Revan terlalu ikut campur dalam urusan dirinya.