Chereads / Aimer Un Avocat / Chapter 33 - Aimer| 33

Chapter 33 - Aimer| 33

Instagram: Yezta Aurora

Facebook: Yezta Aurora

Twitter: Yezta Aurora

--

Entah karena masalah yang di hadapinya saat ini dengan Nicolette atau memang pesona gadis itu yang menariknya dengan sangat kuat? Jose pun hampir saja tergoda karena kecantikannya.

Tak terasa waktu berputar sangat cepat sehingga gadis itu meninggalkan club lebih dulu. Sepanjang perjalanan mengumpat kesal kenapa tak meminta nomor telepon Jose. Tapi dia yakin bahwa suatu hari pasti akan dipertemukan lagi dengan lelaki bermanik coklat tersebut.

Sementara Jose segera merebahkan tubuhnya diranjang. Tak butuh waktu lama kedua mata sudah memejam mengarungi alam mimpi. Entah karena terlalu memikirkan Nicolette atau karena rasa khawatir yang berlebihan sehingga ia mimpi buruk sehingga terbangun dengan keringat dingin membasahi sekujur tubuh.

Tak peduli bahwa semua orang sudah nyaman bergelung dengan mimpi indah mereka. Ia segera menghubungi Zoe. Tanpa melihat dulu siapa si penelepon, Zoe pun menjawab asal karena rasa kantuk yang masih menyergap. Barulah ketika Jose membentak kesadaran segera menyergapnya.

"Oh Jose ada apa kau menghubungiku di jam segini? Apa yang terjadi?"

"Bagaimana keadaan Letta?"

"Kenapa kau menanyakannya?"

"Jawab Zoe. Bagaimana keadaan Letta? Dia baik – baik saja kan? Tidak sakit kan? Tidak terjadi sesuatu dengan Letta kan?"

"Kau ini kenapa Jose? Letta baik – baik saja. Jangan terlalu khawatir. Anak buahmu sudah menjaga kekasihmu selama 24 jam."

Seketika kelegaan menghiasi wajah tampan Jose, meski begitu ia masih belum bisa tenang kalau belum bertemu langsung. Ingin rasanya segera kembali ke Spanyol akan tetapi urusan disini belum selesai dan Antonio makin genjar melancarkan aksinya. Sejenak berfikir untuk membawa Nicolette ke Jerman, akan tetapi ia tak yakin mengingat Nicolette masih menyimpan trauma mendalam atas kematian ibunya.

--

"Panggilkan Tuan muda untuk sarapan." Perintah Mars. Kepala maid segera menyampaikan bahwa Jose sudah berangkat ke kantor pagi – pagi sekali.

"Pasti ada yang tidak beres pada cucu kita." Ucap Mars pada Nathe. Namun dengan tegas Nathe mengingatkan supaya jangan terlalu ikut campur ke dalam urusan Jose.

Sementara di dalam gedung pencakar langit bertuliskan JM Company sedang terjadi keributan besar karena banyak wartawan berjubel menanti kemunculan Jose. Kedatangan para wartawan itu bukan tanpa alasan. Setelah Litzi mengadakan konferensi pers, wartawan memburu Jose hingga ke Jerman.

Muak itulah yang Jose rasakan sehingga memberi perintah untuk segera mengusir para wartawan tersebut dari kantornya lalu memberi perintah pada Zoe untuk membereskan kekacauan yang terjadi. Belum juga kelar urusan dengan Antonio sekarang ditambah lagi dengan masalah baru yang ditimbulkan oleh Litzi.

Setelah para wartawan berhasil di amankan segera melenggang keluar kantor menuju Hosburg Company dengan ditemani orang kepercayaan. Tanpa membuat janji lebih dulu langsung mendatangi kantor tersebut dengan tujuan dapat bertemu langsung dengan Antonio yang terus saja menghindar.

Akan tetapi kedatangannya tak membuahkan hasil karena yang dicari saat ini sedang berada diluar negeri. Kesabaran Jose pun mengikis sehingga langsung memberi perintah pada orang kepercayaan untuk mencari tahu di mana posisi lelaki itu saat ini.

"Lumpuhkan apabila kondisi tak terkendali." Perintahnya pada orang kepercayaan setelah itu meminta supir pribadi mengantarkan menuju Hudson Company untuk mengecek secara langsung apakah kakeknya tersebut masih saja datang ke perusahaan. Dan dugaannya benar, kakeknya terlihat sedang duduk dikursi kebesarannya sedang disibukkan dengan beberapa dokumen didepannya.

Tanpa berkeinginan mendekat hanya menyandarkan tubuhnya pada daun pintu. Cukup lama memperhatikan kakeknya namun sepertinya yang diperhatikan terlalu asik hingga tak menyadari kehadiran cucu kesayangan. Barulah ketika hendak mengangkat telepon kantor yang terus saja berdering tanpa sengaja tatapan matanya menangkap sosok pria tampan yang sangat Mars sayangi.

"Jose, sejak kapan kau berdiri disitu?"

"Baru saja grandpa, baru 2 jam."

"Apa kau akan tetap berdiri disitu? Kemarilah!"

Mendapati perubahan ekspresi Jose seketika Mars tahu bahwa ada hal buruk yang sedang menimpa cucu kesayangan.

"Ada terjadi sesuatu dengan perusahaan mu?"

"Tidak ada grandpa. Semuanya aman terkendali."

Aku tahu ada yang kamu sembunyikan Jose. Mars membatin dengan menelisik wajah cucu kesayangannya itu.

"Kenapa masih juga memaksa ke kantor. Seusiamu ini seharusnya sudah santai – santai grandpa, bukan malah disibukkan dengan urusan kantor. Apa kau tak percaya padaku sampai – sampai harus turun tangan sendiri seperti ini, hum?"

"Tentu saja aku percaya padamu Jose. Kau ini satu – satunya penerus Hudson Company."

"Kalau begitu mulai besok jangan lagi datang ke kantor." Pinta Jose sambil membimbing kakeknya menuju salah satu restoran mewah untuk makan siang. Akan tetapi dengan tegas Mars menolak, meskipun disibukkan dengan urusan kantor tak pernah sekalipun melewatkan acara makan siang dengan istri tercinta.

"Jiwa mudamu ini membuatku iri grandpa."

"Cepatlah menikah. Usiamu ini sudah matang." Tanpa menjawab hanya menghembus nafas berat.

"Apalagi yang kau tunggu? Apa kau tak ingin memiliki keluarga kecil bahagia?" Menatap lama kakeknya. Keinginan itu tentu saja ada, hanya saja untuk saat ini ia belum siap menikah. Menurutnya pernikahan itu terlalu ribet, terlalu mengikat, belum lagi nantinya harus diributkan dengan kehadiran seorang anak. Seolah tahu yang sedang dipikirkan oleh cucu kesayangan, Mark menjitak kepala Jose.

"Anak itu anugrah Jose. Tanpa kehadiran seorang anak ditengah keluarga, hidupmu tak akan berarti apa – apa."

"Untuk saat ini aku tidak ingin terikat dalam pernikahan apalagi memiliki anak. Menikah itu urusan belakangan grandpa, bisa kapan saja. Saat ini aku ingin bersenang – senang dulu dengan kekasihku."

"Apa yang kalian bicarakan? Kelihatannya serius sekali." Tanya Nathe ketika menyambut kedatangan keduanya.

"Urusan laki – laki grandma." Sambil mengedipkan mata menggoda, mencium pipi Nathe.

Disaat sedang menyantap menu makan siang tiba – tiba ponselnya berdering dan ternyata orang kepercayaan yang menghubungi. Memberinya informasi bahwa lokasi Antonio telah ditemukan. Saat ini Antonio sedang mengadakan meeting besar - besaran dengan seluruh jaringannya yang berada di Denmark.

"Segera siapkan pesawat jet. Atur penerbangan siang ini juga." Perintah Jose melalui sambungan telepon. Setelah itu kembali melanjutkan menyantap menu makan siang. Menyadari terus ditatap oleh dua orang yang duduk didepannya. Segera memberitahu bahwa ada perjalanan bisnis.

--

Denmark 14.00

Mobil yang membawa Jose pergi telah berhenti didepan gerbang menjulang tinggi bertuliskan -Antonio Hosburg Mansion- Mobil Jose dihentikan oleh para bodyguard yang berjaga diluar. Bukan Jose kalau tak bisa mengelabuhi para penjaga sehingga langsung diijinkan masuk.

Dihalaman mansion banyak sekali mobil berjejer yang diyakini Jose bahwa mereka semua adalah jaringan Antonio. Mafia sekelas Antonio tentu saja memiliki jaringan yang sangat luas tersebar sampai ke seluruh Dunia.

15 menit sudah Jose berada didalam mobil menunggu sampai satu persatu mobil meninggalkan halaman mansion. "Apa Anda mau turun sekarang, Sir? Itu Mr. Antonio." Ucap orang kepercayaannya.

Dengan langkah tegas langsung menghampiri Antonio yang terlihat sangat terkejut. Pasalnya ia tak pernah menyangka Jose dapat masuk ke dalam mansion nya. Melalui ekor matanya, Antonio memberi perintah kepada anak buahnya untuk berjaga dan hal tersebut tak lepas dari pengamatan Jose.

"Selamat siang Mr. Antonio. Semoga kedatangan saya tidak mengganggu waktu Anda." Sambil mengulurkan tangan yang langsung disambut hangat.

"Tentu saja tidak Mr. Jose. Sungguh suatu kehormatan Anda berkunjung ke mansion saya."

Setelah terlibat dalam perbincangan yang sangat lama Antonio masih saja mengelak bahwa dia yang sudah menutup seluruh akses pasar Dunia sehingga Jose tak bisa memasarkan produk barunya.

Tak dapat dipungkiri kesabaran pun mengikis sehingga langsung melemparkan dokumen ke atas meja. Sambil mencondongkan tubuhnya ke depan, mengunci tatapan Antonio.

"Semua bukti – bukti mengarah pada Anda. Jika dalam waktu kurang dari 24 jam Anda tidak segera membereskan kekacauan ini maka-"

"Anda tidak perlu khawatir berlebihan untuk masalah kecil seperti ini Mr. Jose. Saya akan segera membereskannya. Ini adalah kesalahan system. Anda tidak perlu khawatir."

Setelah mencapai kata sepakat, segera meninggalkan mansion. Menyisakan amarah memuncak menyelimuti wajah Antonio. Tak dapat ditahan lagi langsung memukulkan tangannya ke dinding kemudian memanggil orang kepercayaan. Tanpa disangka – sangka langsung melayangkan pukulan telak karena tidak becus dalam bekerja sehingga dapat kecolongan seperti ini.

"Untuk saat ini silahkan nikmati kemenanganmu Mr. Jose, tapi kita lihat saja kejutan – kejutan apa saja yang akan segera menghampirimu." Ucapnya entah pada siapa nyatanya ia sedang sendirian.

Tak pernah Antonio banyangkan sebelumnya bahwa pengusaha dan juga pengacara muda seperti Jose bisa mengalahkannya dalam waktu sesingkat ini. Menyadari sepak terjang Jose membuat Antonio lebih berhati – hati dalam bertindak. Lelaki muda itu tak bisa dipandang sebelah mata.

-

Thanks

Yezta Aurora