Tetapi nabila justru tertawa terbahak-bahak. Wanita itu tertawa sambil memegang perutnya yang terasa sakit. Dia tak mampu menahan tawa saat melihat kakak kesayangannya dipenuhi oleh muntah oleh istrinya sendiri. Sementara zafran hanya bisa pasrah dengan keadaan yang ada. Ruangan itu penuh dengan tawa dari berbagai orang yang melihat adegan tersebut.
***
"Mas, maafkan aku!" mereka sudah tiba di rumah. Zafran juga sudah membersihkan pakaiannya yang dipenuhi oleh muntah. Zafira juga sudah berada di sana dia terus mencoba meminta maaf kepada suaminya.
"Sudah sayang, kenapa kamu selalu meminta maaf. Aku baik-baik saja!" jawab zafran sambil mendekati istrinya. Semua ini bukanlah kesalahan wanita itu. Dia tidak seharusnya marah kepada Zafira, tetapi dia seharusnya berterima kasih kepada wanita itu karena telah menyelamatkan perusahaannya.
