Wanita paruh baya itu benar-benar sombong. Dia berani berlagak di hadapan David dan juga Radit. David sudah tak mampu menahan diri mendapatkan hinaan terus-menerus dari wanita paruh baya itu. Dia sudah tidak mendengarkan kata-kata ayahnya. Dia tidak peduli dengan perusahaan dan lain sebagainya tetapi mendapatkan penghinaan seperti itu tidak bisa ia terima.
Radit berdiri sambil mengajak pinggang. Emosinya sudah sampai di ubun-ubun. Dia tak bisa membiarkan wanita paruh baya itu kembali menghina dia dan juga ayahnya. David dan Radit sangat dikenal di dunia bisnis dengan kekuatan dan kemampuan mereka. Kolaborasi ayah dan anak benar-benar luar biasa tetapi kini di hadapan wanita paruh baya itu mereka seakan tak memiliki nilai sedikitpun. Radit tak terima dengan semua itu.