Chereads / Akhirnya Badriyatun Nashifah / Chapter 5 - My dream

Chapter 5 - My dream

KRING...

Handphone gw berdering di dalam tas dan dengan segera gw mengangkat panggilan," assalamu'alaikum..." salam itu terdengar usai mengangkatnya." wa'alaikumussalam, maaf ini dengan siapa ya?" Tanya gw dengan suara pelan agar tidak terdengar sampai luar kamar. " Ini ayah, nak. Gimana? udah sampai di Turki?" wajah gw seketika merasa sangat bahagia karena bisa mendengar suara ayah bunda walaupun dipisahkan dengan jarak yang sangat jauh sama sekali tidak membuat gw goyah ataupun jatuh sekalipun. Gw juga semakin semangat kalo dengan suara ayah bunda," iya, yah. Amel udah di apartemen sekarang dan besok insya Allah Amel udah mulai kuliah." Tak hanya itu saja, gw sempat cerita soal kak Angga pada ayah dan sempat kaget. " oh, jadi kamu sudah kenal dengan Angga ya?" Tanya ayah.

" iya, emangnya kenapa yah?" Tanya gw karena gw pikir ayah akan bicara sesuatu tentang kak Angga." gak, ayah cuman nanya aja." Karena badan gw semakin lelah, gw tidak perpanjang telponan dan segera mematikan handphone kemudian melaksanakan sholat Dzuhur sebelum tidur siang.

Gw sedang berada di lantai 4 ingin menuju lantai bawah menggunakan lift, ketika gw membuka pintu lift dan ternyata kak Angga ada di dalam lift." eh, kak Angga duluan aja ya!" Ucap gw menutup kembali pintu liftnya, tapi kak Angga justru membukakan pintunya kembali," Udah, ayo cepetan masuk daripada nunggu gw turun ke bawah." Akhirnya, gw masuk dan turun bersama kak Angga. Baru sampai di lantai 2, tiba-tiba saja lift mati dan kami terjebak di dalamnya." kak, sekarang kita harus gimana?" Tanya gw dengan panik khawatir tidak bisa apa-apa," Udah, lu gak usah takut karena ada gw yang bakal jagain lu disini " ya.... mungkin kak Angga berusaha menenangkan gw biar tidak terlalu cemas and It's ok hati gw menjadi jauh lebih baik. Menenangkan dengan sentuhan tangannya mengelus punggung gw, sedangkan pintu lift berhasil buka dan segera keluar dari lift.

" Udah, gak takut lagi kan?" Seperti aura meledek gw karena sempet takut didalam lift." Apaan sih orang gw cuman kaget doang!" Upaya agar tidak terlihat kalo gw takut, tapi sepintar apapun kita menyembunyikan sebuah kebohongan pasti akan tercium aroma kebohongan dibaliknya." eleh, gak usah bohong lu sama gw. Gw tau apa kata hati lu dan lu gak bisa bohong sama gw." Membisikkan kata-kata itu dekat telinga gw," Hufft... ternyata mimpi. Syukur deh! gw pikir beneran." Gw baru sadar dari tidur usai mimpi yang gw rasakan .