Sudah selama tiga hari ini kondisi Aera tetap sama, tak ada tanda-tanda kemajuan. Tatapannya masih sama, kosong dan tak terbaca.
Hyungtae pun masih sama, ia tetap setia menemani Aera kemanapun Aera pergi. Bukan pergi keluar, mereka hanya berputar-putar keliling rumah besar Hyungtae saja. Terkadang Aera duduk diam di taman, duduk diam di halaman, dan diam berdiri di halaman lantai dua yang terhalang oleh pagar setinggi perut. Intinya Aera selalu diam tanpa sepatah kata, tidak merespon apapun selain dirinya sendiri yang ingin melakukan sesuatu.
Seperti saat ini, Aera sedang berada di lantai dua, duduk diatas pagar halaman yang tidak terlalu berbahaya karena di depan pagar masih ada pijakan selebar setengah meter. Meskipun begitu, itu tetaplah berbahaya bagi Hyungtae. Bagaimana jika Aera tiba-tiba khilaf lalu melompat dari atas.