Hyungtae menarik tangan Aera agar berdiri di samping nya. "Aw Kim sakit." bisik Aera tak ingin terlihat berlebihan di depan ibu Hyungtae.
Matanya penuh waspada menatap kearah ibu Hyungtae saat Hyungtae menariknya mendekat.
"Pikirmu eomma akan menjahatinya? jangan menatap eomma dengan tatapan itu." ucap Ibu Hyungtae tepat setelah Aera berpindah posisi dari belakang tempatnya berdiri.
"Jawab aku kenapa eomma kemari?" tanya Hyungtae tak memperdulikan ucapan ibunya, Hyungtae masih memberikan tatapan curiga pada nyonya Kim membuat beliau kesal sendiri.
"Kenapa setiap eomma kesini selalu disambut dengan pertanyaan itu? apakah tidak wajar seorang ibu mengunjungi putranya?" tangan nyonya Kim tak bisa dibiarkan menggantung, ia melipat tangannya di depan dada sembari mengatakannya.