"Bagaimana jika aku bisa membuatnya menjadi mungkin, apa yang akan aku dapatkan?"
"Maaf tuan Kim yang terhormat, sepertinya ada sedikit salah paham disini." Aera memasang ekspresi dibuat seakan-akan sedang serius sembari memanggil Hyungtae dengan hormat.
"Aku tidak membutuhkan tawaranmu jika harus ada imbalannya. Jangan kira aku tidak tau isi kepalamu, kau hanya menjadikan bunga sakura ku sebagi embel-embel keinginan mu." masih serius, wajah Aera tidak berubah seakan apa yang ia ucapkan tidak di buat-buat.
Hyungtae yakin kekasihnya memiliki bakat akting yang mumpuni sampai-sampai ia takut setelah Aera melamar kerja menjadi pegawai kafe gadis itu juga akan melamar menjadi artis.
Bibir manis Hyungtae memperlihatkan smirk tipis disana, pria itu bangkit dengan cepat dari lantai dan berjalan dengan cepat juga ke arah Aera. Terlihat seperti akan menerkam Aera dengan gerakan cepatnya ibarat singa menemukan mangsanya.
