"Benar Kim aku boleh bekerja??" pekik Aera membalikkan badannya saat sedang membuatkan Hyungtae dessert, salad buah.
Aera menunggu pengulangan kalimat Hyungtae yang menyetujuinya untuk bekerja, ia kegirangan sampai menghentak-hentakkan kakinya ke lantai marmer dapur. Hyungtae mengangguk dengan semburat senyum di wajahnya, ia ikut bahagia melihat Aera yang seantusias ini hanya karena mendapatkan persetujuan darinya.
Hyungtae sudah memikirkan ini baik-baik, ia berusaha berdamai dengan dirinya. Tidak boleh egois dan mementingkan diri sendiri bahwa dirinya tak mau berpisah dari Aera, ia juga harus memikirkan perasaan Aera yang merasa terkekang karena keegoisannya.