Sepasang mata baru saja terbuka pertanda pemiliknya telah terbangun dari tidurnya. Diam selama beberapa detik untuk mengumpulkan seluruh kesadarannya, di susul dengan mengucek mata. Melihat gorden jendela yang tinggi menjulang hampir ke atap ruangan, ia merasa sedikit tidak asing.
Baru saja ia ingin bangun dan duduk, sebuah tangan terasa berat melingkar di sekeliling perutnya. Tunggu, biarkan gadis itu mencerna keadaan, sepertinya nyawanya belum benar-benar kembali seutuhnya.
Hingga beberapa detik ia baru menyadari, kamar yang ia tiduri bukanlah miliknya. Dan tangan yang memeluknya erat ini adalah pemilik dari kamar ini yang sebenarnya. "Kim..." panggil Aera dengan suara serak khas bangun tidurnya. Karena tangan itu, Aera sampai tidak bisa mengecek pukul berapa saat ini di ponselnya.