Untungnya setelah mencium bibir Aera dengan kecepatan kilat tadi, Hyungtae sudah membuang ekspresi menakutkan nya berganti dengan senyuman ala bayi beruang yang seperti tidak memiliki rasa bersalah sama sekali telah membuat Aera berada dalam posisi canggung seperti ini di depan bu Sohee.
Alhasil Aera mencubit perut Hyungtae sedikit keras sebagai balasan rasa malu yang harus ia tanggung barusan, Aera juga heran bagaimana seseorang bisa berubah seratus delapan puluh derajat dalam sekejap seperti ini. Tak ada lagi pria yang bisa seperti itu selain Hyungtae, bahkan pria itu sedang mengaduh kesakitan karena merasa nyeri di bagian yang di cubit oleh Aera.
"Jangan mempermalukan ku!" bisik Aera di dekat telinga Hyungtae dengan intonasi tegas karena rasa kesalnya.