Happy Reading
***
Pagi Hari....
Di bawah Lisa ibunda Lexsa sedang menyiapkan sarapan untuk suami dan kedua anaknya, sedangkan Reval ditugaskan oleh sang ibu untuk pergi membangunkan adiknya
Sesampainya di kamar Reval yang kaget saat melihat sang adik yang masih tertidur pulas diatas kasur miliknya lantas segera membangunnya.
"Lexsa bangun sekolah, ini udah jam berapa."
"Woi beban keluarga bangun gak," ujarnya lagi lantas tidak ada respon dari adiknya
Tak menyerah, Reval pun melakukan sesuatu hal yang baru saja terlintas di otaknya, ia yakin kalo adiknya sudah bangun, karna sebelum ia pergi membangunkan adiknya ia mencek Facebook milik Lexsa aktif 5 menit yang lalu.
"Oke, kakak hitung sampai 5 kalo kamu gak bangun bangun juga, hari ini detik ini menit ini kakak akan sita laptop kamu," ucapan Reval berhasil membuat Lexsa bangkit dari tidurnya
"Jangaan!"
"Kalo gak mau disita sono pergi mandi, terus siap siap ke sekolah, ingat langsung mandi jangan tidur."
"Iya iyah bawel." Lexsa beranjak dari tempat tidurnya
Lexsa yang sudah selesai dengan ritual mandi dan pakaian sekolahnya, segera turun ke bawah untuk berpamitan kepada kedua orangtuanya.
"Lexsa berangkat sekolah dulu ma pah. Assalamu'alaikum."
"Sarapan dulu Lexsa." teriak sang ibu
"Nanti aku sarapannya di sekolah aja ma Assalamu'alaikum." Lexsa langsung pergi meninggalkan ketiga mahluk yang tengah sarapan itu. Lisa dan suaminya hanya bisa menggeleng ngelengkan kepalanya dengan kelakuan anaknya
***
Dirga yang baru sampai disekolahnya segera memparkirkan motornya bersamaan dengan Lexsa yang baru juga sampai dan memparkirkan motor kesayangan di samping Dirga
"Kaya gak ada tempat lain aja makirnya." Dirga memperbaiki rambutnya dikaca spionnya
"Yang ngomong, kaya gak ada tempat lain juga buat markir." Lexsa membuka helmnya dan kemudian turun dari motornya
Kemudian Lexsa melirik Dirga dengan tatapan datarnya. "Gak usah sok ganteng, di sekolah bukan tempat untuk para model." setelah mengatakan hal itu Lexsa langsung pergi meninggalkannya. Ucapan Lexsa membuat Dirga emosi
"Nyebelin banget jadi cewek, emang gue ganteng." teriaknya
Lexsa yang mendengar penuturan Dirga membalikan badannya.
"Ganteng jidat lo cakepan juga bapak gue." setelah mengatakan itu Lexsa kembali membalikan badanya dan pergi
***
Sementara di kediamaan Bella, ia sekarang sedang memijat mijat kaki suaminya
"Pa, kemarin malam mama belum bisa kenalain papa sama Dirga dengan calon menantu kita," ujar Bella yang masih memijat mijat kaki suaminya
"Gak papa ma, mungkin malam itu kita belum di takdirkan untuk bertemu sama calon mantu kita. Tapi lain waktu, pasti kita bakal di pertemukan."
***
Sementara di kelas Xll ipa A sedang terjadi proses belajar mengajar di mana para siswa dan siswi kini sedang fokus memerhatikan apa yang guru jelaskan
Belum lama sang guru matematika menjelaskan, Lexsa yang merasa cacing cacing di perutnya udah pada memanggil, segera mencari alasan agar bisa memenuhi panggilan dalam perutnya itu. Lexsa kemudian mengangkat tanganya sembari memanggil sang guru
"Bu."
"Iya Lexsa ada apa?"
"Saya izin mau ke WC bu."
"Yaudah silahkan, tapi jangan lama lama ya," ujar sang guru yang dibalas anggukan dari Lexsa
"Baik buu."
***
Dirga yang baru saja keluar dari kantor, karena selepas ke pergian Lexsa, guru matematika nya tiba tiba saja menyuruh ketua kelas Xll itu untuk mengambilkan tinta spidol di kantor
Langkahnya terhenti seketika saat melihat sosok mahluk yang sangat ia kenali tengah makan di kantin, tanpa pikir panjang segera ia menghampiri manusia yang ia kenali itu.
"Astgafirullah, Lexsa," Dirga dengan volume suaranya yang agak tinggi membuat Lexsa kaget. Lexsa mengelus ngelus dadanya sembari mengomeli orang yang telah membuat hampir jantungan itu
Lexsa membalikkan badanya untuk melihat siapa orang yang telah membuat kaget. Ia terkejut saat melihat ketua kelasnya sudah berdiri dihadapannya sekarang.
"Di-di Dirgaa." Lexsa gelagapan
"Oohh ternyata lo bohong izinya ke wc malah ke kantin, bagus." Dirga menyilang kedua tangannya
"Gu-gue gak bohong kok, emang tadi gue beneran ke wc," ujarnya berbohong
"Gak bohong, terus kenapa lo malah terdampar disini dan gak langsung masuk kelas?"
"Ya karna gue laper makanya gue terdampar disini."
"Bisakan nunggu sampe jam istirahat."
"Gak bisa, kalo gue gak ngisi nih perut, bisa bisa gue pingsan atau mati."
"Lo gak bakal mati kalo gak makan sehari tolol, terkecuali kalo sudah takdir."
"Lo doain gue mati hah." bentaknya
"Pengennya sih gitu, soalnya manusia kek lo itu gak ada gunanya hidup." jawabnya santai sambil melipat kedua tanganya
"Dan gue beri tahu, lo sebagai cewek seharusnya tidak makan dengan model kaya tadi tolol, pake kaki diangkat satu gak ada ahlak."
"Lah urusan gue dong."
"Dahlah capek gue ngomong sama lo."
"Capek ya istrihat bukan berdiri disini dodol," ujarnya tak mau mengalah. Sedangkan Dirga hanya bisa menghelas napas kasar dan pergi meninggalkanya
***
Jam istirahat.
Wirda dan Vanya yang merasa lapar kini keduanya akan pergi ke kantin untuk mengisi perut mereka tak lupa sebelum pergi Wirda mengajak Lexsa untuk pergi bersama mereka. Lexsa menolak ajakan mereka karna saat ini ia bener bener mengantuk
"Yaudah kalo gitu, kita pergi ya," ujar Vanya dibalas anggukan dari Lexsa
Lexsa yang merasa susah untuk tidur dikarenakan suara bisik yang berasal dari Dirga Vino bara dan Kevin. Ya mereka kini sedang mabar bersama.
"Kalian bisa diam gak." bentaknya yang berhasil membuat keempatnya menoleh kearahnya.
"Lo siapa nyuruh kita diam, emang nih sekolah punya bapak lo apa, kalo ngantuk sono pulang," ujar Dirga. Kemudian mereka kembali menatap handphone masing masing.
Lexsa yang emosi karna omongan Dirga, lantas mempunyai ide bagaimana cara mengeluarkan keempatnya keluar dari dalam kelas. Lexsa naik diatas kursi
"Yang berada dalam kelas hari ini gue traktir, jadi silakan kalian ke kantin, makan apapun yang kalian mau."
Dor, Bara Kevin dan Vino kini saling menatap satu sama lain saat mendengar traktiran dan kembali mereka menatap Lexsa
"Yang bener?" ujar Vino yang dibalas anggukan dari Lexsa. Tanpa pikir panjang ketiganya segera beranjak dari tempat mereka, Dirga yang melihat itu segera menghentikan ketiga sahabatnya.
"Woi, kalian mau kemana." Dirga langsung berdiri dari duduknya
"Kantin, kalo lo mau nyusul kita kesana," ujar Kevin dan mereka pun pergi. Tak ada lagi yang tersisa dalam kelas cuman ada Lexsa dan Dirga.
Dengan senyuman licik Lexsa melirik kearah dirga. "Lo gak pergi? Mumpung gratis lo, ntar nyesel lagi."
"Najis." Dirga dengan muka tak sukanya lalu pergi keluar dari dalam kelas. Sedangkan Lexsa malah terlihat bahagia