Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

ZERO: 362

assvvv_3
--
chs / week
--
NOT RATINGS
2k
Views
Synopsis
"misalnya jika kita mencintai satu orang sama, kau akan memilih ku atau memilih nya?" "Kalau aku membalik pertanyaan itu, apa jawaban mu?" "Aku akan memilih orang yang aku cintai"ucapnya sambil tertawa. "Kalau aku akan memilihmu untuk menggapai cintamu"

Table of contents

VIEW MORE

Chapter 1 - PART 1: DIMPLE

"aku akan kembali ke sana, menemui dan mengambil kembali cintaku yang aku titipkan padanya. entah bagaimana kabarnya aku juga tidak tau, apakah cintanya padaku mesih berseri atau sudah mati"

"lalu bagaimana dengan ku Azka? di jiwa ini ada cinta yang menanti pelukanmu juga?"

Percakapan terakhirku dengan Aera terus berputar dipikirkan ku. Sore ini aku berada dalam pesawat menuju tanah kelahiran tercinta guna memeluk rindu yang lama tak bersua.

bandara terlihat sepi tidak seperti biasanya, entah ini karena pengaruh dari virus yang mewabah. semoga dunia segera membaik. aku berjalan di lobi dan menunggu taksi tapi intrupsi dari nada yang aku rindukan seolah kembali mengisi daya diri ini.

"azkaaa...!"pekiknya.

tersenyum aku tanpa sadar memandang kearah sang pemilik hati dan cinta jiwa ini.

Nasya namanya, gadis ayu khas wajah Asia Tenggara. dengan tubuh kecil mungil, kulit putih bersih, rambut hitam lurus sepinggang, dan wajah chubby dengan dimple di pipi kanannya.

"azkaaa rinduuu"Nasya langsung memeluk Azka erat.

"jika ratuku merasa rindu, apa kabar dengan hati sang pemujamu ini"ucap Azka sembari mencium kening Nasya.

"aku harap semua baik-baik saja nona, iya kan sayang?"

"a-ah apa maksudmu sih ka, tentu semuanya baik-baik saja"

"baiklah aku percaya, ayo kita pulang"

rumah ini, rumah kelahiran ku, ayah dan ibu mereka menunggu ku. aku Azka anak tunggal kesayangan orang tuaku. aku baru kembali dari negeri ginseng Korea dalam mengambil gelar magister ku diprofesi keteknikan.

"azkaaa ibu rindu sayang ku"

"apa kabar mu naak"

pelukan dan ciuman yang sangat aku rindukan.

Azka naik kelantai dua dimana kamarnya berada, knop pintu dibuka dan kamar bernuansa hitam itu menyambutnya, sejenak mengistirahatkan diri sepertinya pilihan yang bagus.

------ at 19:24------

Azka POV

malam ini aku akan membahagiakan cintaku dengan sedikit kencan malam mungkin akan menjadi kejutan untuknya. tiga tahun hati ini saling merindu dari jauh semoga menjadi penawar bukan tawar.

aku bersiap-siap dengan semangat, menyapa orang tuaku dilantai satu. dan mendapat sedikit olokan dari mereka karena aku izin akan pergi kencan dengan cintaku, tapi olokan itu semakin membakar semangat ku.

ku lajukan mobilku ditengah keramaian pusat kota, gedung tinggi bagai semangat dalam membelah langit.

sekitar 35 menit ban ku bergulir menyapa aspal. disinilah aku sekarang, lobby salah satu apartemen elit. aku melangkahkan kaki menuju lift dan menekan angka 53.

Ting.. dentingan lift menandakan aku berada ditujuan. hatiku sangat bersemangat, senyum senantiasa menghiasi wajah ku. setelan baju yang aku rasa tampan dan sebuket mawar putih kesukaan sang pemilik hati.

disinilah aku, didepan pintu apartemen 362. mengembuskan napas dan ntah mengapa hati ini gugup sekali. mungkin terlalu lama karena tidak memeluk sang cinta.

POV end.

klek.. pintu terbuka, Azka tanpa perlu memasukkan kode atau menekan bel karena sidik jarinya juga salah satu dari kode kunci otomatis itu.

"Nasya..."ucapnya.

langkah memasuki area ruang tamu tapi suasana cukup sepi, Azka melihat kearah dapur dan suasa yang dirasa juga sepi.

"mungkin Nasya lagi kegiatan diluar, aku akan memasak sesuatu dan memberikan kejutannya"

Azka sedang memecahkan beberapa telur untuk dimasak menjadi omelette kesukaan Nasya, omurice omelette. mengiris beberapa bawang dan daunnya.

"aaahhh..ashh"

Azka membeku, suara itu...

dengan perasaan yang beragam, Azka segera naik kelantai dua. dan disini dia sekarang didepan kamar tidur sang pemilik cinta dengan suara desahan yang mengiringi nya.

tubuhnya luluh seketika, entah pergi kemana semua semangat dan kekuatannya. sekarang Azka hanya mampu terduduk didepan pintu mendengarkan alunan merdu dari proses berbagi cinta didalam.