Chereads / CODE: FAUST / Chapter 43 - Chapter 42 Interlude VIII

Chapter 43 - Chapter 42 Interlude VIII

" haaah , semuanya sudah beres saatnya pulang "

Ucap Sergei yang selesai menaruh tas dan barang barang yang ia bawa untuk ber tugas .

Hari ini Sergei pulang menuju rumahnya karena tugasnya di luar kota selesai , ia begitu merindukan adiknya dan masakan rumah ia tak sabar ingin berjumpa adiknya dan beristirahat .

Sergei pun menaiki dan mengendarai mobilnya , waktu itu malam dan jalanan begitu sepi hanya ada suara jangkrik dan suara angin yang berhembus , di sebuah pangkalan militer yang bertempatkan disamping tebing dengan pemandangan laut yang begitu indah .

Terlihat sekali di arah laut terdapat kota besar yang megah , iya .... Itu adalah kota Science Academy , kota yang dibangun oleh pemimpin negara dari beberapa banyak negara , dan kali ini Sergei akan pulang menuju kota tersebut .

Jam 12 malem tepat , itulah yang waktu yang terlihat di jam tangannya sergei .

Sergei pun sampai di kota Science Academy pada jam 3 pagi , perjalanan yang begitu panjang dan sepi Sergei lewati dan akhirnya ia sampai .

Sergei pun sampai di rumahnya , keadaan rumah begitu sepi dan gelap karena Plague pasti sedang tidur di kamarnya , itulah pikir nya Sergei .

Sergei masuk ke dalam rumah dengan menggunakan kunci cadangan yang ia bawa .

Ia menaruh barang barangnya di lantai dan melepas sepatu nya dan kaos kaki yang ia gunakan , lalu membawa tas nya di kursi sofa .

Sergei pun pergi mandi untuk menyegarkan dirinya .

Setelah usai mandi Sergei pun membereskan tasnya , memasukan seragamnya ke mesin cuci dan mengganti bajunya .

Sergei pun pergi menuju lantai dua untuk mengecek apakah Plague sedang tidur apa tidak , disaat Sergei membuka dan mengecek kamarnya Plague terlihat bahwa Plague sedang tidur pulas di kamarnya .

Sergei yang begitu lega melihat adiknya tidak kenapa kenapa dan masih sehat pun tersenyum , dan akhirnya menutup pintu dan pergi menuju kamar nya untuk tidur dan beristirahat .

Sergei meregangkan tubuhnya dan mulai rebahan di kasur , tubuhnya begitu pegal namun bagi seorang kakak sekaligus orang tua bagi Plague ini bukan lah apa apa .

Sergei pun terlelap tidur .

Keesokan paginya , Sergei dan Plague sarapan seperti biasanya , obrolan pun terjadi disaat sarapan bersama .

" Plague , gimana sekolah kamu baik baik aja gak ? " Tanya Sergei

" Baik baik aja kok kak , aku gak dapat masalah apapun disekolah " jawab Plague

" Syukur atuh , oh ya kamu kan suka tentang IPA dan sains bagaimana kalo kakak ajak ke laboratorium atau tempat penelitian " ujar Sergei mengajak Plague untuk pergi ke sebuah tempat lab

" Hmm menarik , boleh deh kak mumpung libur juga sih " ucap Plague

" Baiklah kalau begitu , selesai sarapan kamu bersiap siap dan mandi "

" Iya kak "

Pikir Plague tentang ajakan dari kakaknya adalah ini sebuah kesempatan yang bagus untuk dia bisa belajar dan mengetahui tentang sains lebih lanjut , terutama tentang obat obatan serta virus dan tubuh manusia , karena Plague ingin sekali mempelajari itu .

" Tapi keadaan berubah ..... Pandemi Covid-19 telah menyerang kita dan belum ada sama sekali obat untuk virus itu " ujar Sergei

Plague yang tak menonton dan membaca berita kaget dengan perkataan kakaknya , ia berpikir ini lah kesempatan dirinya untuk bisa mempelajari virus itu dan keinginannya untuk membuat obat penyembuh dari covid begitu tinggi , vaksin maupun apa pun itu .

" .....aku lupa soal itu , oh ya kak apakah orang orang harus pakai masker saat keluar rumah di kota ini ? " Tanya Plague

" Hmmm tidak , karena kota ini aman dari virus tersebut beberapa tahun ini , ya syukurlah " jawab Sergei

" Begitu ya "

Setelah perbincangan yang lama itu mereka pun pergi dan berangkat , dengan keadaan yang rapi dan bersih tentu saja .

Beberapa menit berlalu dan mereka pun akhirnya sampai di sebuah gedung yang begitu megah dan tinggi , terdapat 6 lantai di gedung ini dan gedung ini terlihat seperti pabrik atau sebuah farmasi obat obatan maupun tempat para ilmuan biasa bekerja pada umumnya .

Plague dan Sergei memasuki gedung tersebut , ruangannya begitu megah dan futuristik dengan design yang begitu simple serta tone warna yang tenang sekali , terlihat di tengah lantai satu ini ada satu meja atau tempat staff yang mengurusi pengunjung di tengah ruangan yang berdempetan dengan tembok di bagian belakang mereka , hanya ada tiga meja staf yang begitu besar dan panjang bentuknya sedikit melengkung berwarna coklat seperti meja resepsionis rumah sakit .

Di meja tersebut terdapat satu orang yang berjaga , disana ada buku , pulpen , telefon genggam yang disimpan , dan juga komputer .

Sergei menghampiri wanita tersebut dan seperti hendak berbincang mengenai sesuatu , dan Plague mengikuti di belakangnya .

" Halo tuan ada yang bisa saya bantu ?"

" Saya ingin bertemu dengan tuan Noir , bisakah saya bertemu dengannya "

" Iya bisa , nama tuan siapa ya dan ada keperluan apa dengan tuan Noir? ? "

" Nama saya Sergei Lavrov , saya kemari hanya untuk menyapa nya saja karena saya membawa adik saya kemari "

" Ohh begitu , baiklah saya akan telfon tuan Noir dulu dan meminta ijin darinya "

Wanita staff itu pun menelfon Noir , ponsel masih berdering dan akhirnya diangkat .

" Ah iya pak mohon maaf , ini ada yang mau bertemu dengan anda ....iya namanya? Sergei Lavrov .....hm? Oh baiklah , baiklah tuan anda di perbolehkan untuk bertemu dengannya "

" Terima kasih , baiklah kalau begitu ....ayo mari Plague "

Mereka pun mendapatkan izin dari Noir , Sergei dan Plague melewati lorong yang begitu besar dan mereka pun sampai di ruangan penelitian nya noir , disitu tertulis tempat penelitian obat dan juga virus .

Mereka pun masuk kedalam , dan Noir menyambut mereka .

" Yo Sergei "

" Yo Noir , sudah lama aku tidak bertemu dengan mu kawan lama ku "

" Ada perlu apa kamu kemari ,sergei? "

" Bukan aku , tapi adik ku dia sangat begitu tertarik dengan yang namanya virus dan juga obat obatan "

" Hm? Menarik kalau begitu bawa dia kemari dan ..... oh ya dia ada di samping mu "

Noir baru menyadari keberadaan Plague , saking dia fokus meneliti ia tak sadar dengan keberadaan Plague .

" Halo kak ... "

" Halo .... ,Katanya kamu tertarik dengan virus kalau begitu ikut kakak "

" Hati hati ya Plague jangan sampai merusak barang barang yang ada disini , Noir aku titipkan dia ya "

Sergei pun pergi keluar dan meninggalkan Plague berdua dengan Noir di ruang penelitian .

" Baiklah virus apa yang tertarik menurut kamu ? "

" Covid-19 , aku dengar bahwa sekarang dunia sedang terkena pandemi Covid-19 , aku ingin meneliti dan membuat obat untuk virus tersebut "

" Hey hey , santai Covid-19 sendiri sekarang sudah mulai menurun akibat vaksin namun keberadaan varian baru bernama omicron yang begitu berbahaya membuat vaksin tak berguna , jadi ..... Para dokter menyarankan untuk melakukan vaksinasi 3 kali "

" Hmm vaksin tak cukup bila tak bisa membuat manusia sembuh dari covid , pasti ada obatnya "

Apa yang ia pikirkan , mengapa anak ini bersikap seperti ini . Gumamnya noir ia terheran dengan kelakuan dan sikapnya

" .....black plague , aku membaca dan tahu soal cerita mereka .....bukan kah hal yang bagus bila kita bisa menyembuhkan dan menetralisir covid ? Black plague .....itu adalah memory gelap kehidupan di bumi "

" ..... "

Noir hanya bisa menatap diam Plague itu yang sedang melihat cairan yang berada di stetoskop yang digunakan oleh Noir .

" Hey , nak bila kamu sebegitu tertariknya dengan covid bagaiman kalau kamu bekerja di sini dan membantu kakak ? "

" Hm? ...thats a good deal btw , aku akan bahas soal itu dengan kakak ku , bila dia mengizinkan ku maka dia aku akan bekerja disini "

" Baiklah kalau begitu ...., Untuk sekarang ayo kita keliling "

Noir senang ada yang bisa membantu dia dalam bekerja untuk mencari obat yang bisa 100% menyembuhkan penyakit covid , karena itulah tekadnya , Noir memiliki perawakan seperti layaknya peneliti lainnya , namun ia menggunakan jubah yang di bagian tengahnya tak tertutup dan terbuka panjang bajunya dari pundak hingga ke bagian lutut , berwarna putih dan di bagian kanan bajunya terdapat saku yang sering sekali Noir isi pulpen .

Selain Noir menggunakan baju jubah untuk bagian luarnya , ia juga menggunakan sebuah baju kaos yang bagian kerahnya menutupi seluruh lehernya dan bagian lengannya juga yang panjang , Noir memakai celana panjang berwarna abu abu , di celana tersebut hanya terdapat dua saku saja dan sleting di bagian depan , celana itu berbahan lembut namun tidak mengkilap , sepatu yang noir pakai adalah sepatu biasa atau ia sering sekali memakai sepatu sneaker disaat bekerja .

Plague dan Noir pun berkeliling , dan Noir menjelaskan apa saja yang ada ruangan bekerja/penelitian nya , di dalam ruangan tersebut terdapat beberapa botol dan juga bahan bahan obat obatan yang begitu banyak , ada bahan obat untuk batuk , flu , demam , sakit perut dan lainnya .

Plague bukannya bosan malah semakin tertarik dan ingin mempelajari bagaimana obat itu di buat , Noir yang melihat ini kagum dan terheran karena manusia seperti dia itu ada dan exist disamping keberadaan para esper yang belum diketahui oleh Plague karena masih dalam masa penelitian .

.

.

.

.

.

.

.

.

.

-Bersambung-