Chereads / CODE: FAUST / Chapter 24 - Chapter 23 :Flee and Supressed part 2

Chapter 24 - Chapter 23 :Flee and Supressed part 2

" Jadi begitu , dia adalah pengguna thermal power pantas saja dia bisa menghilangkan asap " gumam plague

" Hahaha , benar kamu benar stacy , ayo maju sini kalian , mari kita bersenang senang !!!! "

Laplace pun maju dengan cepat , dan benar serangan yang ia lancarkan adalah asap yang dimiliki oleh radiative bertiper thermal power

" Kalian berdua hindari asap panas itu , aku akan serang dia dari jarak dekat , buat dia sibuk dengan tembakan kalian " tegas plague

" Baik prof " ucap natsumi

" Hey nona , sepertinya kamu butuh bantuan ... Dari dulu ku benci sekali dengan anak anak , seperti nya kebencian itu bisa ku luapkan disini " ujar raiden

" Ugh .....haah haah , bocah ini begitu kuat apa yakin dia bisa menang ? , Tunggu tangannya menjadi batu?! " Jeanne sangat begitu terdesak karena kekuatan dia dengan bocah cewek ini jauh dari dugaannya

" Hey , bocah curut ... " Ucap raiden

" Oya? Oya oya? , Seorang pria dewasa memanggil ku curut astaga , kasar nya ~ , seperti nya dia harus ku buat babak belur hahaha haha " Stacy mengejek raiden

" Grr..... "

Raiden pun langsung memukul stacy secara tiba tiba namun Stacy menghindari serangan tersebut dengan mudah , raiden tampak kesal setelah di ejek dan olok olok oleh stacy , sangat kelihatan sekali dari mimik mukannya

" Argh diam lu anak haram , sepertinya bocah kek lu ini ya harus gua ajarin gimana caranya jadi bocah yang baik dan benar " ujar raiden

" Waduh waduh , bla bla bla bla , aku gak peduli blee~ ha ha , hahaha " stacy masih mengolok olok raiden bahkan tidak peduli dengan kata katanya

Pertarungan mereka berdua pun berlangsung jeanne yang kelelahan berusaha berdiri namun tak bisa , setelah mencoba beberapa kali akhirnya dia bisa berdiri , jeanne pun langsung berlari menuju tempat raiden dan ikut membantu nya

Disaat itu juga sirkus tersebut menjadi acak acakan karena terporak porandakan oleh mereka , karena kejadian itu pun ketua dari the jokers meminta mereka untuk meruntuhkan tempat ini , karena tempat atai sirkus ini bukanlah markas asli mereka namun hanyalah post biasa mereka

Setelah pertarungan yang terjadi begitu lama karena saking tangguh nya stacy dan laplace , jeanne dan plague serta yang lain pun kelelahan mereka memang bukan tandingan jeanne dan plague

" Haah , haah ..... Dia kuat sekali dan tangguh " dengan terengah engah plague berusaha berdiri

" Tch , jadi seperti ini kekuatan dari anggotanya the jokers , kupikir mereka hanyalah sekumpulan badut lemah dan stress , ternyata dugaan ku salah " ucap natsumi

" Hey , aku bosan nih ayolah masa selemah ini , stacy kamu gimana ? " Tanya laplace

" Aah iya membosankan , kita selesaikan aja yuk ! " Ujar Stacy

" Iya , heh .... Sepertinya bermain mainnya cukup sampai disini saja ya , ayo laplace kita pergi " ucap stacy

" Hahaha , itu tadi menyenangkan , see ya loser! Hahahahaha "

Mereka berdua pun pergi dari sirkus tersebut tapi , tampaknya mereka belum selesai bermain , stacy berbalik dan mengambil bom tempel dari sakunya , dan menempelkan bom itu di penyangga

" Hiyah ! Bomb telah tertempelkan ! , Kalian punya waktu 30 detik loh hihihi , dadah ~ " mereka berdua pun pergi keluar dengan begitu cepat

" Sial , jeanne bawa semuanya keluar aku akan membawa raphael " tegas plague

" Okay plague , ayo semuanya mari kita lari dari sini ! "

Jeanne pun menuntun semuanya untuk lari jauh jauh dari tempat sirkus , sementara plague akan menggendong raphael pergi dari sirkus yang mau hancur ini , plague pun berlari menuju raphael dan membawanya .

Plague pun keluar , dan yang lain sudah lari duluan , plague pun berusaha menyusul mereka dan lari dari sirkus , tapi syukurlah karena kemampuan radiativenya ia bisa berlari begitu cepat dan akhirnya , plague pun bertemu kembali dengan yang lain .

" Haah , .....untung lah aku bisa berlari dengan cepat " Plague pun menurunkan badan Raphael

" Syukurlah kamu tidak kenapa-kenapa prof " ucap natsumi

" Sebentar , aku sepertinya mengenal nya " ujar sophia

" Hm? Kamu emang kenal dia sophia? " Tanys natsumi

" Iya muka dan rambut nya , dia mirip dengan seseorang tunggu , namanya siapa ya? " Sophia melihat tubuh dari Raphael karena ia mengingat seseorang

" Kamu tidak dengar ya? , Nama dia itu Raphael " jawab raiden

" Haaah , lelah sekali melawan mereka " ucap plague yang sedang bersandar di buggy

" Setelah kita berisitirahat mari mendirikan kamp disekitar sini , lalu masak makanan " ucap natsumi

" Woah , masak nih kita? Hey sophia kamu bawa bahan apa aja ? " Tanya raiden

" Uh , aku nemu beef bacon , beberapa sayuran yang masih fresh dan roti " jawab sophia

" Hmm gimana kalo kita bikin sandwich , sophia kamu menemukan saos? " Jeanne pun memiliki ide untuk memasak sandwich

" Ah kalo saos si ada , aku nemu ketchup , soy sauce , mustard , dan mayonaise " ucap sophia

" Okay sepertinya , aku hari ini akan masak sandwich special " ujar jeanne

" Kamu ternyata bisa masak toh jeanne , oh ya jan lupa kamu sisakan untuk raphael jika ia terbangun dari pingsannya "

" Oh tentu dong plague , aku sedih melihat teman ku yang sudah berada di sisi ku dan selalu membantu dalam keadaan seperti ini " ucap Jeanne

" Yah , kau benar "

Setelah bermenit menit mereka istirahat akhirnya stamina mereka kembali ke semula dan siap untuk membangun kamp dan berkamping di empty lands , disaat itu juga hari berganti menjadi sore dan empty lands bakal menjadi tempat yang mengerikan di malam hari , semua yang telah berlalu ini memberikan kesan bagi plague , dan dari sini dia paham seperti apa rasanya punya teman yang saling tolong menolong, hidup dia berasa berbeda setelah dekat dengan jeanne , jauh lebih hangat dan berbeda mengingatkan dirinya terhadap kakak asuh nya , dan juga seorang wanita di penglihatan alam bawah sadarnya , misteri wanita yang ada di alam sadarnya masih belum ia ketahui siapa wanita tersebut

//BERSAMBUNG//