"Kenapa Ayah melakukan itu kepada kerajaan Pangeran? Mereka sudah sangat baik kepada kita, bahkan sejak Adaline masih kecil, Ayah. Mereka adalah partner Ayah selama ini? Kenapa Ayah se jahat itu sehingga membuat harapan hidup dan cintaku hancur, Ayah ... kenapa?!" Ratapan Adaline masih belum bisa menerima keadaan ini.
Sang Ayah bagai ditusuk pedang tajam saat mendengar pertanyaan yang menyakitkan dari putrinya, sejak kecil dia begitu mengidamkan sang pangeran menjadi masa depannya, Shem begitu baik dan seorang pemberani yang kriterianya banyak diidamkan jadi menantu kerajaan, betapa beruntungnya malah jatuh ke tangan putri, tetapi bila mengingat lagi, betapa naasnya kenyataan kini begitu pahit.