Chereads / lika liku perjalanan hidup seorang "isma" / Chapter 2 - lika liku perjalanan hidup seorang "isma" bab 1

Chapter 2 - lika liku perjalanan hidup seorang "isma" bab 1

"ibu sepatuku sobek" aku mau sepatu baru, temen temenku selalu mengejekku bu aku malu" kata ku pada ibu pagi ini saat hendak kesekolah

"ibu masih belim punya uang nak"nanti kalo punya ibuk belikan" kata ibu

saat itu aku masih kelas 4 sd,diantara teman temanku aku merasa hanya aku yang berpakaian selekeh dan lusuh tambah dengan sepatu yang uda bolong sana sini

pagi itu setelah ibu gk ngerespon aku nemuin bapakku."pak jaitin sepatuku ini uda bolong"kataku

"pagi pagi uda ngerepotin orang,gak usah sekolah sekalian ngabisin duit aja" kata bapakku "meski mau sekolah tinggi juga nantinya kerjanya disawah juga"

aku yg memang takut dengan bapak hanya mampu diam menunduk sambil menangis"

batinku kenapa aku harus hidup sebagai orang gak punya,kenapa bapakku tidak seperti bapak orang lain yang bisa menyayangi anaknya.

setelah selesai menjahit sepatuku bapsk melemparkan sepatu kearahku,kupasang sepatuku yg udah ntah berapa kali dijahit itu,dengan langkah longlai aku kerumah nenekku,oh iya aku tinggal dengan nenek yaitu ibu bapakku,rumah kami satu halaman jadi lima langkah sudah sampai

"nek mau minta uang jajan"kataku

"kamu sudah makan nduk" tanya nenek

"belum nek" jawabku

"yasudah makan dulu.itu nenek sudah masak ada sayur bayem sama bakwan jagung" kata nenekku

dan aku makan setelah disuruh oleh nenek,selesai makan aku berangkat dan dikasih uang jajan sebesar 500 rupiah.ya hanya 500 rupiah uang jajanku saat itu,anak anak lain bawa uang seribu sampai dua ribu rupiah tapi aku hanya lima ratus rupiah,disaat teman lain beli makanan enak dikantin aku hanya beli kerupuk yg dikasih sambel.minumnya air putih saja

"isma kok cuma makan krupuk,yuk beli tahu pentol " ajak temanku duwi namanya

"gk mau wi "tolakku

" ayok aku belikan buat kamu "kata duwi sambil menarik tangan dengan paksa dan tanpa sengaja kerupuk yg kupegang terlepas dan jatuh

"opss,,maaf is

bersambung ke bab selanjutnya