Namanya Argantara kendra. Paling akrab di panggil Aga. Anaknya tuh manja, nyebelin, dan selalu ngerasa paling benar. Selain itu arga juga termasuk anak yang nakal dan suka jail. Apalagi, kalau lagi sama davin.
Sekarang arga lagi rebahan santuy di atas kasurnya yang empuk. Dia terlihat sedang asik bermain game. Tetapi, tiba-tiba saja notifikasi pesan masuk di balik ponselnya. Ternyata pesan dari grup sekolah.
Arga terbelalak waktu membaca pesan dari Bu anggun, selaku guru Bahasa indonesia di kelasnya. Dia baru Ingat bahwa minggu lalu ada tugas dari bu anggun. Arga di suruh mengerjakan tentang perjalanan semasa liburan kemaren dan sekaligus di suruh membuat puisi dari tentang perjalanannya.
Terpaksa arga keluar dari aplikasi Game online. Ia buru-buru mencari kontak davin di ponselnya. Kalau sudah begini jalan keluarnya adalah menyontek jawaban tugas davin.
[Arga]
Mas dapinn
Mas dapin mana sih!
Mas kirimin jawaban tugasnya di sini
Kemaren lupa ngerjain😭
19:30
[Arga]
Ish
Masa cuma di read
Arga mendengus,merasa kesal karena pesannya hanya di abaikan dan di baca saja tidak balas oleh davin. Arga memilih untuk menelfonnya.
Saat sambungan telfon terhubung, segala umpatan kata kasar keluar mulus dari mulutnya arga. Ia sudah tak bisa lagi menahan emosinya.
Arga : Mas dapin! Kenapa sih chat gue gak di balas?
Arga : kenapa cuma di read?? Gue udah nunggu setengah jam! Setengah jam itu gue cuma nunggu balasan dari mas dapin. Tapi malah di read aja.
Davin : Aku lagi gak di rumah
Arga : dimana?
Davin : aku lagi jalan–
Arga : Apa! Mas dapin lagi jalan-jalan tapi gak ngajak gue??? Kok jahat sih!!
Arga : Oh, gitu ya sekarang. Udah punya sohib baru. Makanya gue di lupain. Udahla–
Davin : Aga. Dengerin dulu! Aku lagi nemenin aya buat beli buku sama boneka
Arga : Bohong ah?!
Davin : Beneran!
Arga : Gak percaya pokoknya.
Davin : aku gak bohong, aku beneran. Nanti aku ke rumah ya sekalian antar tugasnya.
Arga : hum iya deh. Jangan lama ya mas dapin. Gue belum semuanya.
Davin : Em
Arga misuh-misuh saat davin mematikan sambungan telfonnya secara sepihak. Ya sudahlah lebih baik arga melanjutkan gamenya yang tadi sempat tertunda.
Masalah tugas??
Tenang ada davin.
♡ ♡ ♡
Waktu berjalan begitu cepat dan sekarang sudah menunjukkan pukul 21:00. Arga baru saja keluar dari dalam toilet sehabis mandi. Selepas memakai baju santai, arga segera menuju ruang makan. Karena tadi kakaknya menyuruhnya untuk makan malam.
Arga hanya tinggal bersama sila. Mereka tinggal di kontrakan yang lumayan ekonomis. Sila bekerja sebagai Customer service di Hotel Power Point Di Kota B. Sebenarnya sila masih mahasiswi di Universitas swasta tetapi dana yang tidak memungkinkan dirinya untuk melanjutkan kuliah. Sila lebih memilih untuk bekerja dan membantu biaya adiknya sekolah.
Kedua orang tua arga mengalami kecelakaan tunggal sewaktu di perjalanan pulang dari Bandung. Sekarang hanya tinggal mereka berdua saja.
Arga keluar dari kamarnya yang berada di sebelah kamar sila. Baru saja ia ingin menutup, arga mendengar suara ketukan pintu rumah dan membuatnya terperangah ke arah sumber suara itu.
"Dek bukain pintunya itu!" Teriak sila dari arah dapur.
"Iya teh"Sahut arga, arga beranjak dan segera membuka pintu rumah.
Arga menekan kenop pintu. Waktu pintu terbuka lebar, dia melihat sosok cowok bertubuh tinggi. Cowok itu berdiri sembari membelakanginya. Aroma parfumnya sangat tercium jelas di hidung milik arga.
"Mas dapin"Pekik arga, Cowok yang di panggil nama davin itu langsung menoleh ke belakang saat arga menyebut namanya. Tercarik senyum di wajahnya walaupun hanya sekilas.
"Hai"
"Lama banget sih! " Arga merotasikan matanya, ia menyilangkan kedua tangan di atas perut.
"Jangan ngambek dong. Nanti jelek loh mukanya" Davin menarik kedua pipi arga yang mengembung.
"Hum"
"Marah ya??" Tanya davin, arga menggeleng dan ia malas untuk menatap davin.
"Tapi mukanya masih di tekuk gitu??"Ucap davin.
"Biasa aja" Kata arga sembari memalingkan wajahnya.
"Beneran?"
"Iya"
"Em, yaudah deh aku pulang aja–"Davin ingin beranjak tetapi buru-buru di tahan sama arga.
"Ish! Kok mas dapin pulang? Gue belum ngerjain tugas"
"Di cuekin sih"
"Gak! mas dapin" Jawab arga, davin mendekatkan wajahnya ke wajah arga, memandang lekat matanya. Arga memundurkan langkahnya agar sedikit menjauh.
"Mas dapin j-jangan deket banget ih" Arga mendorong davin.
"Mau mastiin "
"Mastiin apa?" Tanya arga penasaran.
Davin semakin mendekatkan wajahnya dan membisikkan sesuatu di telinga arga.
"Mastiin kalau kamu beneran gak marah" Ujar davin lalu setelahnya dia tersenyum.
Arga mendengus," Dih, gajelas lu" Davin terkekeh kemudian mengacak pelan rambut arga.
"Bawa pr nya kan?" Davin mengangguk," Gak di suruh masuk nih?" Tanya davin karena sedari tadi mereka hanya di luar rumah.
"Silahkan masuk tuan." Ejek arga seraya memperagakan seperti pelayan. Membuat davin gemas.
Mereka berdua masuk ke dalam rumah dan arga langsung menutup kembali pintu rumah.
"Mas dapin tadi udah makan??" Tanya arga, Davin mengangguk dan arga beroria.
"Makan lagi yuk" Ajak arga.
"Aku udah makan"
"Makan bareng teteh. Teteh udah masak banyak loh! Yahh" Arga memasang wajah memelas. Satu hal yang paling nggak bisa davin tolak kalau arga sudah mengeluarkan jurus andalannya.
Davin menghela nafas," Iya aga" Arga tersenyum lebar.
Mereka berdua sampai di ruang makan dan arga melihat sila yang masih berkutik di dalam dapur sembari menyiapkan makan malam.
"Siapa dek?" Tanya sila.
"Mas dapin" Jawab arga, arga menarik kursi meja makan dan duduk. Sementara davin memilii tempat duduk di samping arga.
Sila memincingkan kepalanya," Oh davin! Tumben malam- malam ke sini?" Tanya sila, karena biasanya davin paling sering kalau main itu siang. Sila meletakkan sup telur puyuh di atas meja makan.
"Iya, teh. Bawa buku tugas buat aga" Sahut davin.
Sila berkerut kemudian beralih menatap adiknya yang cengengesan tidak jelas.
"Pasti nyontek deh " Tuding sila yang menunjuk ke arah arga. Arga mengangguk pasti tanpa merasa bersalah antara satu sama yang lainnya.
"Mager kalau ngerjain teh" Jawab arga.
"Tapi jangan terus-terusan dong dek. Kasian davin cuma jadi tempat contekan kamu aja" Tegur sila.
"Mas dapin aja gak marah. Ya kan mas?" Tanya arga sambil menatap davin.
"Gak, papa teh. Udah biasa" Jawab davin sambil terkekeh.
"Iya vin! Tapi, jangan keseringan dong. Coba kamu liat sekarang si arga malah jadi anak yang manja, udah gitu suka mageran lagi!" Sila menatap sinis ke arah adiknya. Walaupun, dia sayang dengan adiknya. Tetapi, dia juga kesal karena semua pekerjaan rumah yang mengerjakan adalah sila. Bukan tidak mau mengerjakan tetapi arga memang tidak bisa melakukannya. Malah yang ada semuanya menjadi kacau kalau dia sudah membantu beres-beres rumah.
"Iya teh" Sahut Davin. Davin beralih menatap arga yang memuncungkan bibirnya dan sangat terlihat menggemaskan kalau arga lagi sebal seperti ini.
"Awas ya" Batin davin geram. Arga mendongak merasa di tatap davin dia menatap balik dan memainkan kedua matanya.
Yang di tatap malah memainkan kedua alisnya membuat arga Cengo. Arga memutar matanya malas kemudian melanjutkan makan malam.
Bersambung...
Unicronlaut
Sengayam, 17 Desember 2021
Jam 22.10
.
.
.
.
~Haii
Maaf gue baru update sekarang😭 kemaren habis natalan hehe
Selamat hari natal dan Tahun baru.... GBU :)