Chapter 49 - Tragedi Yang Terulang

Darah.

Amarah.

Sosok pemuda bersurai pirang itu terpental dengan kuat, bekas cakaran besar membekas ditubuhnya, merobek pakaiannya, darah bercucuran, menyatu dengan tanah yang lembab. Ia terjatuh, tak kuasa menahan rasa sakit, tak bisa kembali berdiri. Perasaan ini, ia mulai menyerah, 'Semuanya sia-sia..' itu yang ia katakan terus didalam hatinya. Tenggorokannya tak lagi dapat mengeluarkan suara. Luka yang dalam.

Hutan yang sudah tak terlihat seperti hutan lagi, pohon bertumbangan dan menyisakan batang batang besar yang bergelimpahan, ia terlentang dibawah teriknya sinar matahari, darah terus mengalir dari luka nya. Guncangan demi guncangan terasa ketika monster itu berjalan mendekatinya. Waktu terasa sangat lambat, nafasnya sangat berat, rasa dingin menyelimutinya. 'Aku.. tak boleh mati di sini..' ia terus berusaha untuk berdiri, namun sia-sia. "AI!!"

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS