Mia meringis mendengar pertanyaan cowok itu. Karena ia adalah dalang dibalik kemalangan yang menimpa supir pribadinya itu. Ia memasukkan obat pencahar dalam makanan Rio semalam. Sampai membuatnya sakit dan tidak masuk sekolah. Sebenarnya gak salah-salah banget sih, karena cowok tengil itu juga sering membuat Mia dalam masalah. Jadi gak apa-apa lah, kalau cewek itu menuntut balas.
"Ditanya malah cengengesan. Jawab dong." timpal Deva.
"Jadi gini. Tadi pagi gue bangunnya kesiangan. Udah gitu, si Rio gak masuk gara-gara sakit."
"Terus?"
"Sebenernya gue udah pengen berangkat, tapi Mama nyuruh buat nungguin dia. Jadinya lama, dan sisanya tau sendiri kan?"
Cowok itu meringis sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Eh busyet, parah, sumpah, tuh anak kelihatan makin unyu. Cewek itu jadi pengen minjem borgolnya pak polisi, trus nyeret dia ke KUA.
"Sebenernya, lo itu pacaran sama Rio?"
"Hah? Pacaran? Emang menurut lo apa?"