"Tuh muka gak capek apa ditekuk mulu?"
Pertanyaan itu sukses membuat mood Mia rusak serusak-rusaknya.
Rasanya ia ingin sekali memukul, menendang, menggampar, dan mencakar cowok tersebut. Namun hal itu tidak ia lakukan, mengingat keselamatan adalah yang paling utama. Kan gak lucu, kalo mereka mati konyol gara-gara berantem di atas motor.
"Woy, kalo ditanya itu dijawab." Ulang Rio.
"Gak." Bentak Mia.
"Lo marah sama siapa, ngelampiasinnya sama siapa." Canda cowok itu.
"Gue marah sama lo." Balas cewek itu.
Rio hanya ber-oh mendengar jawaban dari cewek itu.
"Gila, cuma 'oh' doang? Gak ada niatan gitu buat minta maaf?" Kesal Mia.
"Gue salah apa coba?" Tanya Rio polos.
Mia sudah menunggu di depan gerbang. Kesabarannya sudah mulai habis menunggu si cowok tengil biang onar tersebut. Hampir setengah jam ia menunggu, namun cowok itu belum kunjung menampakkan batang hidungnya.
"Eh, Mia. Belum pulang?"