"Milhan cuman mau jalan-jalan sebentar di luar, Mi. Milhan juga pengen kayak temen-temen yang lain. Bisa bebas main di luar kapan aja. Menikmati masa-masa remaja yang indah seperti remaja normal lainnya. Bukan terus-terusan belajar, dipaksa jadi manusia sempurna. Padahal ini dunia bukan surga. Mami enggak akan pernah bisa nemuin sesuatu yang sempurna dan jadi orang yang sempurna di sini." Milhan menyahut panjang lebar dengan bibir yang sudah mulai bergetar. Menahan sesak di dada yang semakin meraja rela.