Pagi ini udara benar-benar terasa begitu dingin. Hingga membuat Naja yang tak memakai pakaian hangat seperti siswa-siswi lain jadi terasa menggigil. Gadis itu melangkah memasukiĀ sekolah yang terlihat megah. Namun, di koridor menuju kelas, tanpa sengaja dia bertemu Destan yang habis memarkirkan motornya di parkiran. Mereka pun berjalan berdampingan.
"Hai, Ja! Baru nyampe?" sapa Destan untuk sekadar basa-basi saja.
"Iya. Tumben kamu gak bareng sama Setya. Biasanya kan kalian nempel terus kayak prangko. Lagi marahan?"
"Marahan? Emangnya kita masih bocah SD." Naja tertawa kecil mendengar jawaban Destan barusan.
"Setya sakit. Nih, dia titip surat cinta buat guru. Gue titipin sama lo aja deh." Destan menengadahkan tangannya, memberikan sebuah amplop putih pada Naja membuat Naja seketika langsung menghentikan langkahnya.