Malam hari yang sangat dingin, aku
tengah berbaring di atas ranjang sembari
menunggu kepulangan suamiku. Aku
berpikir kalau Mas Arhan bakal pulang
lebih awal, tetapi sampai malam pun dia
belum pulang juga. Aku sangat-sangat
sedang membutuhkan nya sekarang, tubuh
ku ramalan nya benar.
"Uhuk, uhuk, Mas Arhan kok belum pulang
ya.."
Tubuh ku meriang, aku tak dapat bangkit
dari ranjang karna terlalu lemah sekarang.
Aku ingin turun dan melihat apakah
suamiku sudah sampai dirumah? Dia
sangat lama, aku sudah menunggu nya
daritadi. Mungkin perkataan Mas Arhan
benar soal siang tadi, aku akan demam jika
aku terlalu banyak pikiran dan menangis
terus menerus.
Kriett...
Seseorang masuk kedalam membuat ku
langsung menoleh.
"Sayang? Sudah tidur? Maaf Mas baru pul-"
"Mas Arhan, kok Mas baru pulang? Lama
banget, Zora nungguin Mas daritadi." lirih
ku mengembik hendak menangis.
Mas Arhan langsung cepat-cepat
menghampiri ku. Dia duduk di
pinggiran ranjang tepat di samping