Sampainya dirumah, Mas Arhan
menurunkan ku di depan pintu gerbang
rumah. Aku sudah menawari Mas Arhan
untuk makan siang terlebih dahulu, tetapi
dia bilang kalau dia sedang ada waktu
sibuk di Kantor. Kemudian aku berpikir,
sibuk-sibuknya Mas Arhan dia tetap
menjemput istrinya pulang kampus.
Mas Arhan pun tau jam berapa aku saat
keluar kampus. Setelah dia menolak
penawaran ku, Mas Arhan pergi berangkat
lagi ke Kantor nya.
Lalu aku masuk kedalam rumah, dan cepat
bersiap-siap karna beberapa menit lagi,
Cila akan menjemput ku ke rumah.
Beberapa menit kemudian.
TIN! TIN! TIN!!
"ZORA! KELUAR WOYY!! CEPETANN!!!"
teriak Cila kencang dari luar. Aku yang
masih mengunci pintu rumah, langsung
terburu-buru. "IYAA INII GUE KELUAR!!!"
teriakku sebagai balasan.
"Lama bet lo." ketus Cila.
"Apaa si, baru aja gue ngunci pintu rumah
Lo udah ngoceh." balas ku menaikki
sepeda motor.
"Hehe, maap-maap neng. Pegangan, gue
mau ngebut nihh."
"Lo ngebut-ngebut gue geplak sumpah, lo