"Oh ya, kamu belum beli sesuatu di Toko
kan?" tanya Arhan membuat ku kejut
hingga kaku seluruh tubuh.
"Eee.. itu, aku bisa membelinya besok. Ini
sudah mulai larut. Pasti tokonya udah pada
tutup." ucap ku setengah-setengah.
"Tidak, toko depan masih buka. Tadi saya
lihat, mau beli apa? biar saya yang turun
dan beli." ujar Arhan.
"Ti-tidak, tidak perlu. Aku bisa membelinya
besok pagi, lebih baik kamu istirahat Han.
Kan habis perjalanan jauh." pungkas ku.
"Duhh, yakali gue ngomong mau beli
Kondom, ntar yang ada dikira aneh-aneh ma
Arhan" batin ku sinis.
"Tidak peduli, saya tidak lelah. Mau beli
apa? Katakan sekarang." tanya Arhan lagi,
dia benar-benar memaksa.
Aku mulai menggeram kesal. "Ihhh! Kalo
besok yaa besok!" pekik ku sedikit tegas.
Arhan terkekeh kecil mendengar nya.
"Lucu, kamu sangat lucu. Saya memberi
mu pertolongan, tetapi kamu malah nolak
gini."
"I-iya lah! Terserah ku juga!" pekik ku lagi.
Arhan diam berdiri menyenden di area