Aku terdiam seketika, aku berpikir bahwa
marah-marah hanya membuang waktu
saja. Marah juga tidak membuat Ayah dan
Ibuku kembali ke dunia. Aku mengalihkan
pandanganku darinya, menempelkan
kedua telapak tangan ku pada permukaan
wajah hingga tertutup rapat.
"Bisakah saya berbicara dengan mu
sebentar? Ini sangat penting, dan saya
harap kamu mengerti."
"Katakan saja." ucapku dingin tetap
menutupi muka.
"Jangan tutupi mukamu, kedua orang tua
saya ingin melihat mu sekarang." kata
lelaki itu, dengan perlahan aku mulai
memperlihatkan wajahku. Aku melihat
ada seorang Pria dan wanita Tua yang
berdiri di hadapan Pria ini.
Mereka berdua saling bertatapan
melontarkan senyuman manisnya
saat melihat ku. Pria yang tadi tengah
mengobrol dengan ku, dia berdiri keluar
dari kamar dan membiarkan ku didalam
dengan kedua orangtuanya.
Aku kebingungan, apa yang akan di
bicarakan?
"Eum, Halo. Bagaimana kabar mu?