"Pak Dean nanti kalau jam istirahat,
bacain cerita lagi ya Pak. Cerita yang di
recording gak semenarik saat Pak Dean
yang ceritain," ungkap salah satu anak
didiknya sambil tersenyum lebar.
"Nanti Pak Dean yang ngisi suara deh
di recordingannya biar kalian pada
semangat dengerinnya. Gimana?"
"Mau!"
"Oke, sudah kalian sekarang siap-siap
masuk kelas lagi ya. Bentar lagi belnya
bunyi loh."
"Oke Pak Dean." Mereka satu persatu
mulai meninggalkan Dean masuk ke
dalam kelas. Dean tersenyum melihatnya.
Semenjak dia bergabung menjadi guru
di SLB, melihat senyum murid-muridnya itu menjadi prioritasnya. Suatu hal yang
berharga baginya bisa melihat senyum itu
merekah.
Setelah selesai ngajar, Dean berencana
mau belanja bulanan. Persediaan di
rumahnya juga sudah habis, setidaknya
dia membeli beberapa stok bahan
makanan yang bisa tahan sampai sebulan
ke depan. Sudah jadi rutinitas juga dia
setiap awal bulan akan belanja, namun
karena kemaren-kemaren pikirannya