"Lumayan dapat kopi gratis." Naransya
berucap santai.
"Mengisi kegabutan." Jevano sudah siap di
belakang mesin kopi, seperti biasa.
"Siapa tau kecipratan rezeki, lumayan
buat bayar kosan."
"Lagi baca apaan Bang?" tanya Jevano
yang memperhatikan Jeffri tengah
membolak-balikkan kumpulan kertas.
"Calon pegawai baru. Biar kalian ga kesini
mulu." Jeffri membaca CV orang-orang
yang mendaftarkan diri sebagai staf di
kafenya. Padahal sebenarnya gak perlu CV,
hanya formalitas saja.
"Eh ini bukannya kakaknya Rendra ya?"
tanya Jevano yang melihat salah satu
berkas. Naransya dan Haekal langsung
mendekatkan tubuhnya melihat apa yang
dilihat oleh Jevano.
"Mana? Mana?" Haekal ingin lihat juga.
"Ini woi, bukan yang itu." Jevano
menarik kertas itu dari kumpulan berkas
yang sedang dibaca oleh Jeffri. Jeffri
juga penasaran dan ikut melihat, dia
belum sampai membaca CV hingga ke
bawah-bawah.
"Oh iya, ini mah tetehnya Rendra. Tapi
kok ikut ngelamar kerja di sini ya?