Seketika air mata Laras jatuh saat
mengetahui tenyata Akvas bermalam
dengan perempuan itu. Hatinya
kembali sakit saat mengetahui itu. Dan
perempuan itu dengan tidak tau malunya
mengirimkan pesan seperti itu kepada
dirinya.
"Ras, lo kenapa?" Tanya Olin.
"Ada apa? Kok lo nangis?" Kini giliran Fany
yang bertanya.
Laras cepet-cepet menggelengkan kepala
dan menghapus air matanya. "Aku mau
pulang sekarang."
"Hey, kenapa?"
"Gapapa aku pengen pulang aja."
"Ras kalo lo gini kita jadi panik, lo
kenapa?" Tanya Olin sekali lagi.
"Ak-akvas, semaleman dia sama Lana
hiks." Tangisnya kembali pecah, tangannya
bergetar. Belum lagi akibat kehamilannya
yang membuat Laras menjadi sensitif.
"Brengsek. Udah gak bener. Kita datengin
sekarang!" Tegas Olin.
"Engga, jangan. Biar aku aja. Kalian ngerti
kan? Biar aku yang selesain sendiri."
"Tapi Ras-"
"Plis."
Mereka berdua pun akhirnya mengangguk
paham. "Tapi kita anterin lo ya sampe
rumah. Abis itu kita janji langsung