"Gue gak akan nyakitin Laras. Gue udah
sayang sama dia, bahkan dari awal
ketemu gue udah tertarik. Walau gue
masih ragu gue udah cinta atau belum
tapi lo tenang aja gue gak akan buat Laras
sedih. Gue janji." Reval hanya membalas
ucapan Akvas dengan anggukan kepala.
"Gue tau dia udah ngabarin lo lagi kan?"
Deg.
Akvas tertegu mendengar ucapan Reval.
Darimana temannya ini tau? Tapi ia coba
menetralkan raut wajahnya.
"Tau darimana lo? Lo tenang aj-" ucapan
Akvas terpotong, "Gue gak akan nyuruh
lo buat ngejauh dari dia, tapi gue cuman
ingetin lo harus tau batasan lo."Ucap
Reval menepuk beberapa kali pundak
Akvas.
"Iya gue ngerti." Lalu kembali meneguk
colanya.
"REVALLLL." Tak lama teriakan terdengar
dari pintu masuk.
Yap benar, itu adalah Olin yang baru saja
datang bersama dengan Laras dan Fany.
"Hey, kamu ngapain ke sini?" Tanya Reval
kepada pacarnya itu. Sedangkan Laras sudah duduk di sebelah Akvas.
"Harusnya aku yang nanya, kok kamu