Fany baru saja keluar kamar. Dia
sudah siap dengan pakaian rapih
dan tas kecilnya. Gadis itupun segera
menghampiri Laras dan Akvas yang
sedang ribut entah meributkan apa.
"Sini remote nya."
"Gak mau, lagi seru tau." Ucap Laras
menyembunyikan remote di belakang
badannya.
"Sinetron selingkuh lo bilang seru?" Tanya
Akvas tak habis pikir dengan wanita di
depannya ini.
"Diem, tuh selingkuhannya udah mau
ketauan."
"Eng-"
"Eh, gue pamit keluar sebentar ya." Ucap
Fany memotong perkataan Akvas.
"Mau kemana Fan? Ini udah malem lho."
Tanya Laras.
"Baru jam setengah delapan Ras. Fany
bukan anak kecil." Saut Akvas.
"Oh yaudah, hati-hati ya."
"Iya Ras. Gue pergi dulu.
Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam," balas Laras, dan Fany
pun sudah pergi.
"Sini remote nya, ngapain sih nonton
sinetron." Ucap Akvas pada Laras.
"Gapapa ih, seru tau. Tuh kasian cewenya
diselingkuhin mulu padahal cantik." Balas
Laras dengan cerocosan membuat Akvas
hanya memutar bola matanya malas.