"Ras, gimana kalo kita ke pasar malam. Gue pengen banget ke sana." Ajak Olin.
"Sekarang?" Tanya Laras.
"Iya, kaya nya seru deh." Ucap Olin semangat.
"Engga, Laras gak boleh kecapean. Mana udah malem, di luar dingin." Ucap Akvas tegas membuat Laras memayunkan bibinya.
"Tapi aku mau, gapapa ya." Mohon Laras.
"Engga, lo gak inget kemarin kata dokter kandungan lo masih rentan. Jadi jangan macem-macem."
"Kan pake jaket, lagian ini baru jam 7."
"Gapapa kok Vas, lo mau anak lu ngiler?" Ucap Reval.
Pandangan Akvas beralih pada Laras, terlihat Laras yang menatap nya memohon. "Sebentar doang, janji." Laras mengakat dua jarinya membentuk huruf V.
"Hahh..." Akvas membuang nafas kasar, "Yaudah sana pake jaket."
"Beneran?" Tanya Laras memastikan.
"Iyaa."
Tak menunggu lama Laras langsung berlari ke dalam kamar berniat berganti baju.
"Akvas jadi posesif yak hahaha." Sekarang giliran Reval yang mengejek dirinya.
"Gue cuman gak mau anak gue kenapa-kenapa."
***