"Jadi lo gak tau jalang itu apa?" Gio melongo, Dan Laras hanya mengangukan kepala.
"Pantesan aja gak marah di sebut jalang."
"Jadi jalang tuh apa Gio, jelasin."
"Itu loh cewe malem, yang bisa di pake."
"Cewe bisa di pake?" Bukannya mengerti, Laras malah dibuat bingung dengan penjelasan Gio.
"Lo tau cewe yang suka ada di club malem? Yang suka di bayar buat ngelakuin hubungan?" Laras hanya mengangguk.
"Kok dia jahat banget sih bilang aku kaya gitu."
"Ya makannya jangan di dengerin. Orang kaya gitu suka ngawur kalo ngomong." Gio mengacak rambut Laras lembut. "Mending makan lagi rotinya."
Entah kenapa Gio melihat Laras seperti Kira. Lugunya, wajahnya yang tanpa make up mengingatkan Gio kepada Kira.
"Gio? Lo ngapain disini hah?!" Reval berjalan cepet dan menarik kerah baju Gio. Laras yang melihat itu membulatkan mata.
"Santaii broo."
"Bacot lo!" Satu pukulan di pipi kanan mulus didapat oleh Gio.
"Reval! Kamu apa-apan sih pake pukul Gio?!"