"Ngapain lo di sini." Bara turun dari motornya, berdiri di sebelah Agatha menatap seorang cowok yang sedang bersandar pada mobilnya.
"Bukan urusan lo," jawab dia santai.
"Kalau menyangkut Agatha jelas itu urusan gue." Bara menatap tajam cowok itu, yang di tatap masih santai dengan raut dinginnya.
"Lo bukan siapa-siapanya, gak berhak tau apapun."
"Eh ngaca, lo juga bukan siapa-siapanya."
"Yang pasti gue lebih berhak dari pada lo."
"Lebih berhak?" Akhirnya Agatha angkat bicara setelah lama terdiam menyaksikan Bara dan Irgi. "Kenapa?"
"Ada yang mau gue bicarain sama lo, BERDUA." Irgi dengan sengaja menekan kata berdua sambil melirik Bara.
"Gak bisa, gue harus ikut," ucap Bara.
"Lo masih ingat perjanjian kita?" ucap Irgi pada Agatha.
"Lo bawa-bawa tentang perjanjian? Gue juga punya perjanjian bareng Agatha."
"Emang gue nanya?"
"Lanjut aja berantemnya, gue mau masuk bye." Agatha berjalan menuju rumahnya meninggalkan Bara dan Irgi di sana.