"Diem lo pada, ikut campur aja. Eh iya Ja, Silvi mana kok gak keliatan?" tanya Bara.
"Oh Silvi tadi beli snack sama minuman di minimarket. Habis ini juga balik kesini," balas Senja.
Bara hanya mengangguk lalu melirik Angga yang sedari tadi senyum sendiri. "Kenapa tuh muka kaya bahagia banget? Seneng Silvi mau kesini?" tanya Bara.
"Jelaslah. Pujaan hati," kata Angga percaya diri.
"Pujaan hati tapi di bikin sakit hati," sarkas Fajar.
"Pujaan hati tapi di tolak terus," kata Bara.
"Pujaan hati tapi di cuekin terus," tambah Malvin.
Angga merasa jika dirinya di pojokkan saat ini, "Terus aja hujat gue terus sampe puas. Awas aja lo pada kalo gue beneran jadian sama Silvi, gue gak bakal undang kalian di acara party gue."
Fajar terkekeh remeh, "Gila! Lo mau ngadain party Ngga? Gak salah? Perasaan Silvi gak pernah deh kasih kode apapun sama lo."
"Wah, lo penghinaan harga diri namanya Jar. Jelas mau lah Silvi sama gue, secara gue cakep," balas Angga percaya diri.