Malvin terkekeh remeh, "Gini ya Jar, sepintar-pintarnya lo nyembunyiin ini semua suatu saat nanti pasti akan kebongkar. Percaya sama gue."
Bara tertawa lepas. "Nah iya boss. Si Malvin udah biasa bohongin cewek jadi dia sering juga kena karmanya," kata Bara meledek.
"Lo juga anjir. Itu anak sekolah sebelah namanya Intan juga lo bohongin kan? Terus ketauannya pas lo nembak Salsa di kedai es krim. Ngaku aja lo panjul," kata Malvin blak-blakan.
Bara menjitak dahi Malvin keras pertanda ia sedang kesal. Sedangkan Fajar dan Angga hanya menatap mereka berdua dengan datar. Sepertinya duo manusia playboy ini kurang waras.
Setelah bercengkrama di area parkir sekolah tadi, Fajar dan teman-temannya pergi menuju kelasnya. Kini yang ada di pikiran Fajar adalah tentang tawaran Rafel kemarin malam. Jujur saja, ia takut jika Senja akan jadi tawanan mereka lagi.
"Lo kenapa sih dari tadi diem mulu?" tanya Angga.
"Berhenti," instruksi Fajar.
