Jam istirahat pun berlangsung, Senja masih tetap berkeliling sekolah untuk mencari Fajar. Gadis itu di temani oleh Silvi, sahabatnya. "Kita kemana lagi Ja, udah muter-muter tapi gak keliatan juga tuh si kambing," keluh Silvi.
"Gue juga gak tau Vi, capek banget astaga," tambah Senja.
Mereka berdua duduk sejenak di kursi taman sekolah. Hembusan angin mampu membawa ketenangan bagi keduanya. Selang beberapa menit, Silvi menyipitkan matanya sambil menepuk bahu Senja keras. "Ja! Itu Fajar bukan sih," kata Silvi sambil menunjuk ke arah gudang sekolah.
"Lah, iya Vi bener. Ayo kita samperin," kata Senja semangat.
Senja masih tetap bersikeras untuk memberikan kotak bekal itu pada pacarnya. Meskipun sempat di tolak tadi. Mereka berjalan cepat untuk sampai di gudang. Nafas yang terengah-engah dan keringat yang mulai bercucuran, menunjukkan kondisi mereka berdua.