Pagi ini, Fajar dkk membolos di warkop Mang Adi. Percuma saja masuk sekolah jika tak ada pelajaran, hanya buang-buang waktu saja. Lebih baik disini bisa merokok, ngobrol, main kartu sepuasnya dan makan banyak tentunya. Sang kapten basket duduk diantara teman-temannya yang asyik bermain kartu remi. Tapi, Angga hanya duduk di paling ujung kursi panjang dan memetik senar gitarnya. Bersiul sendiri seakan-akan melampiaskan rasa kecewanya.
Fajar menghampiri Angga dengan rokok yang masih setia di ujung mulutnya. "Kenapa lo?"
"Biasalah, Silvi lagi. Gue capek Jar, lo tau sendiri usaha gue kayak apa. Dan akhirnya juga di buang, seakan-akan rasa cinta gue ini sampah," keluh Angga, berhenti memainkan gitar.
"Sabar Ngga, ini belum saatnya. Gue yakin suatu saat nanti Silvi bakal nerima cinta lo, percaya sama gue," kata Fajar meyakinkan.