Fajar tersenyum tipis melihat tingkah Senja yang aneh. Cewek ini benar-benar menguji perasaannya. Bergelut dengan otak dan hati membuat Fajar terus bertanya-tanya pada dirinya sendiri. Bahkan, setiap malam Fajar selalu melihat akun sosmed Senja. Benar-benar aneh.
"Ini," kata Fajar sambil menyodorkan satu cup es krim vanilla.
"Makasih, nanti uangnya gue ganti."
"Gak perlu di ganti," balasnya santai.
"Kenapa?" tanya Senja. Mencomot es krim dengan pelan. Rasanya enak sekali, apalagi kalo gratisan.
"Ganti aja sama perasaan lo," sahut Fajar refleks. Kali ini, mulutnya tidak bisa di kendalikan. Ada saja kata-kata yang keluar saat bersamanya. Senja mengerjapkan matanya berkali-kali.
"Hah?"
"Lo cukup ganti uang es krim gue dengan perasaan lo. Paham?"
Lagi dan lagi, Senja gagal memahami perkataan Fajar. Berbelit-belit dan penuh teka-teki. "Udah jangan di pikirin, gue tau lo gak paham kan?"
Senja mengangguk setuju dan lebih memilih mencomot es krim kesukaannya kembali.
***